"Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi orang munafik adalah sholat Isya' dan Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjama'ah di masjid) sekalipun dengan merangkak." (HR Al Bukhari dan Muslim).
Di antara sholat lima waktu, sholat subuh memang sholat yang paling sedikit raka'atnya. Namun ia menjadi standar keimanan seseorang dan ujian terhadap kejujuran, karena waktunya sangat sempit (sampai matahari terbit). Bahkan Rasullulah pun telah menyebutkan bahwa faktor tidur adalah penyebab utama kesulitan untuk sholat subuh.
Namun tak disangka, meskipun hanya dua raka'at namun hikmah yang terkandung tiada tara ukurannya. Baik bagi kesehatan jasmani maupun rohani. Secara logika shalat subuh kalau dilaksanakan dengan tepat akan mendulang banyak manfaat.
Misalnya persoalan waktu, karena pagi harinya harus beraktivitas, bangun pagi adalah sarana utama untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum seharian berperang melawan kesibukan-kesibukan.
Waktu fajar merupakan kondisi yang menyehatkan, karena pada waktu itu tumbuh-tumbuhan sedang mengeluarkan oksigen yang masih bersih yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Oksigen tersebut yang akan menyegarkan tubuh. Selain itu dengan menghirup udara yang masih bersih dan segar akan menjadikan otak menjadi fresh, dengan kondisi otak yang segar seseorang akan mampu untuk berfikir jernih dan mampu mengatur kegiatan pada hari tersebut.
Selain itu patut dicatat bahwa setiap gerakan sholat subuh ada nilai lebih untuk menjaga kesehatan. Misalnya pada posisi rukuk dan sujud atau dalam gerakan apapun dalam sholat subuh akan kembali memulihkan atau melenturkan organ tubuh yang kaku setelah tidur semalam.
Allah, sudah sejak awal Islam datang menyerukan shalat subuh. Hanya saja Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal ini karena tingkat ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus mencarinya sendiri walaupun harus melalui rentang waktu ribuan tahun. Bahkan mengenai sholat subuh Rasullullah bersabda :
" Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu Isya' dan Subuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat." (HR. Abu Dawud, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah)
Dalam hadits tersebut Allah akan memberi cahaya yang sangat terang pada hari kiamat nantinya kepada mereka yang menjaga Shalat Subuh berjamaah, cahaya itu ada dimana saja, dan tidak mengambilnya ketika melewati Sirath Al-Mustaqim, dan akan tetap bersama mereka sampai mereka masuk surga.
Mudah-mudahan mulai saat ini kita tidak lagi memandang sholat sebagai perintah-Nya akan tetapi memandangnya sebagai kebutuhan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar