Minggu, 06 Agustus 2017

‘Ain



Kita sering melihat di beberapa pedesaan anak-anak kecil yang memakai sejenis kalung yang bertalikan benang dan bandul dari kalung ini terbuat dari kain yang dibuat bungkus berbentuk kotak. Biasanya warna benang dan kain yang menggumpal berbentuk persegi empat yang dijadikan bandulnya ini berwarna putih.

Dan jika kita membuka bandul kalung seperti ini maka kita akan mendapati di dalamnya secarik kertas yang di dalamnya terdapat tulisan huruf-huruf Arab yang entah apa maknanya.
Dan jika kita telusuri lagi maka maksud dipakaikannya anak-anak kecil dengan benda yang seperti kalung dan sering disebut rajah ini adalah berfungsi untuk menangkal penyakit yang sering menimpa anak-anak tanpa kejelasan penyebabnya. Dan setelah kita telusuri lebih dalam maka akan didapati maksud penyakit yang tidak jelas datangnya dari mana itu adalah penyaki ‘Ain. Lalu apa sejatinya penyakit ‘Ain itu?

Makna  ‘Ain
Sebelum kita membahas masalah penyakit ‘Ain, maka kita haruslah  paham makna ‘Ain itu sendiri. KAta ‘Ain berasal dari kata kerja ‘aana ya’iinu yang bermakna apa bila ia menatapnya, atau mengenainya dengan pandangannya. Sedang maksud dari penyakit ‘Ain di sini adalah sebab terkagumnya orang yang memandang terhadap suatu obyek (bisa benda, bisa binatang, bisa manusia, lalu mengikuti pandangan tersebut sebuah racun yang akan mengenai sesuatu yang dipandang (Fatawa Lajnah Daimah jilid satu halaman 271)

Penyakit ‘Ain
Hakekat penyakit ‘ Ain adalah seseorang memandang suatu obyek entah itu benda atau makhluk hidup dengan pandangan takjub atau benci tanpa disertai menyebut asma Allah, maka benda atau makhluk hidup yang terkena pandangan seperti ini, bisa ditimpa sebuah kemalangan, entah jika benda itu motor atau computer maka akan menjadi rusak, atau jika itu anak kecil maka tiba-tiba si anak menjadi sakit yang tanpa sebab yang jelas oleh ilmu kedokteran. Bukti akan adanya penyakit yang disebabkan oleh pandangan ini adlah sabda Nabi Muhammad SAW

Ain itu benar adanya, andaikan  ada sesuatu yang dapat mendahului takdir maka ‘ain akan mendahuluinya, dan apabila kalian diminta untuk mandi maka mandilah.” (HR. Muslim)
Rasullullah juga mengajarkan agar pandangan kita tidak diikuti oleh setan :
Apabila seorang dari kalian melihat sesuatu dari saudaranya, atau melihat diri saudaranya, atau melihat hartanya yang menakjubkan, maka hendaklah ia mendoakan keberkahan untuk saudaranya tersebut, karena sesungguhnya penyakit ‘ain benar-benar ada .” (H.R Ahmad)

Melindungi diri dan keluarga dari npenyakit ‘ Ain
Berikut adalah doa Nabi untuk HAsan dan Husain agar Allah SWT melindungi keduanya dari penyakit ‘Ain :


Aku memperlindungkan kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang maha sempurna dari setan, binatang berbisa dan mata yang dengki (makna yang lain : segala macam bahaya).” (H.R Al- Bukhari)