Dari Jabir bi Abdullah radhiallahu anhu, sesungguhnya Nabi SAW bersabda," Jika malam datang mejelang, atau kalian berada di sore hari, maka tahanlah anak-anak kalian, karena sesungguhnya ketika itu setan sedang bertebaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam, maka lepaskanlah mereka. Tutuplah pintu dan berzikirlah kepada Allah, karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Tutup pula wadah minuman dan makanan kalian dan berzikirlah kepada Allah, walaupun dengan sekedar meletakkan sesuatu di atasnya, matikanlah lampu-lampu kalian," (HR. Bukahri, no 3280, Muslim, no 2012)
Ibnu Hajar dan Ibnu Jauzi menjelaskan ," Saat petang tiba setan akan keluar dari sarangnya dan bertebaran dimana-mana, mereka bergantungan dengan apa saja yang dengan apa saja yang mereka dapatkan. Dikhawatirkan pada anak-anak sangat mudah sekali digoda alam pikirannya sehingga akan menunjukkan perangai buruk. Sedangkan perintah untuk menutup bejana karena setan akan memasukkan sesuatu yang najis," ( Fathul Bari,6/341).
Perspektif Ilmuwan
Tidak satupun anjuran Nabi SAW yang tidak membawa manfaat bagi umatnya. Seperti halnya hadits yang satu ini. Prof, DR. Ir. H. Osly Rachman, MS dalam bukunya "The Science of Shalat" yang banyak dijadikan rujukan oleh para ilmuwan perguruan tinggi di Eropa. Prof. Osly memadukan antara ilmiah dengan rujukan-rujukan yang diambil dari Tafsir Ibnu Katsir. Beliau menjelaskan, ketika matahari terbenam, alam akan berubah menjadi spektrum cahaya berwarna merah. Cahaya merupakan gelombang elektomagnetis (EM) yang memiliki spektrum warna yang berbeda satu sama lain. Setiap warna dalam spektrum mempunyai energi, frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda.
Di situlah akan terjadi perubahan alam, dimana spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis, yakni spektrum warna merah. Pada saat itu, jin dan iblis amat bertenaga karena memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam. Pada waktu maghrib, banyak interferensi atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga penglihatan terkadang kurang tajam oleh adanya fatamorgana.
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa saat maghrib tiba bersamaan dengan datangnya kegelapan setan akan memiliki kekuatan. Mereka mulai menyebar mencari tempat untukberaktivitas. Tapi, sebagian setan ada yang takut dari kejahatan setan lainnya, sehingga ia harus mencari tempat aman untuk berlindung. Maka ia bergerak dengan cepat untuk berlindung dalam wadah atau rumah kosong, sekelompok manusia yang sedang duduk-duduk, tempat menjijikkan seperti popok bayi, pakaian kotor yang bergelantungan. Mereka lebih memilih itu karena najis merupakan tempat yang nyaman sehingga aman dari kejaran dan penindasan setan-setan lainnya yang lebih kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar