Selasa, 18 Oktober 2016

Haji Itu Ibadah


Sebagai rukun Islam yang terakhir, ibadah haji merupakan sebuah ibadah dari berbagai macam ibadah yang Allah SWT wajibkan. Allah jadikan ibadah ini sebagai salah satu dari lima rukun yang dengannya akan tegak agama Islam ini, dan ibadah haji juga merupakan sebuah ibadah yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya sebagaimana dalam hadits yang shahih:

            “Islam dibangun di atas lima rukun : (1) Persaksian bahwasanya tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali hanya Allah dan persaksian bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah; (2) Mendirikan Shalat; (3) Menunaikan Zakat. (4) Berpuasa pada bula Ramadhan; (5) Menunaikan ibadah Haji ke Baitulah Al-Haram,” (HR. Bukhari).

            Pada ibadah Haji Rasulullah SAW beserta para sahabatnya di tahun ke 10 hijriyah, beliau menjelaskan kepada umatnya tentang tata cara pelaksanaan ibadah ini. Dalam momen itu sekaligus beliau juga memberikan dorongan kepada umatnya untuk memperhatikan setiap yang diucapkan dan diamalkan oleh beliau dalam pelaksanaan ibadah tersebut, agar menjadi pegangan umat Islam dalam menjalankan amalan. Beliau bersabda : “ Ambillah oleh kalian dariku (meniru tata cara manasik kalian, karena barangkali aku tidak bisa lagi bertemu dengan kalian setelah tahun ini,” (HR Muslim).


Ibadah sesuai syari’at.
            Dalam menjalankan ibadah haji umat muslim terkadang tidak mengerti betul apa-apa yang harus dan tidak dilakukan, khususnya bagi calon jama’ah haji asal Indonesia justru banyak yang melakukan ritual yang tidak berdasar pada syari’at seperti yang Rasulullah SAW contohkan pada hadits di atas.
            Berikut adalah di antara kebiasaan-kebiasaan ritual calon jama’ah haji yang tidak sesuai dengan tuntunan syari’at :
1.      Mengadakan pesta (selamatan) sebelum berangkat haji dengan bacaan doa-doa ataupun shalawat, yang terkadang diiringi dengan pentas music.
2.      Melantunkan adzan sebelum berangkat
3.      Mengharuskan ziarah kubur sanak family dan orang-orang shalih
4.      Keyakinan masyarakat bahwa calon jama’ah haji diiringi malaikat sepekan sebelum keberangkatannya, sehingga merekapun berdatangan kepadanya untuk meminta doa
5.      Berhaji dalam rangka ziarah ke kubur Nabi


Pamit Suka , Bukan Duka

            Ada juga ritual yang dilakukan calon jama’ah haji yang tidak diajarkan Rasullulah SAW yaitu berpamitan sebelum berangkat haji. Berpamitan dalam arti di sini adalah berpamitan berangkat haji manakala tidak ditakdirkan kembali lagi dengan selamat. Hal ini Nampak rancu, kenapa tema berpamitan itu menjadi berpamitan duka, padahal dalam ibadah haji seharusnya bersuka cita karena bisa diberi kesempatan berangkat haji yang orang lain belum tentu bisa, di sisi lain ibadah haji adalah termasuk amalan yang utama, bukan malah bersedih.

            Rasulullah SAW bersabda, “ Rasullah SAW pernah ditanya : “pernah ditanya : “ Amalan apakah yang paling utama ?” Beliau menjawab : “ Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,” Ditanyakan kembali kepada beliau” Kemudian apa lagi ? Beliau menjawab : “ Berjihad di jalan Allah,” dan ditanyakan kembali kepada beliau : “ Kemudian apa lagi ?” Beliau menjawab : “Haji yang mabrur,”(HR. Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar