Jumat, 23 Desember 2016
4 Golongan Ketika Ia Berdosa
Siapa sih sosok manusia yang tidak pernah berbuat salah? Para Nabi yang maksumpun pernah berbuat salah, hanya saja ketika mereka berbuat salah, hanya saja ketika mereka berbuat salah langsung mendapat teguran dari Allah dan bertaubat karenanya. Oleh karena itu manusia pasti telah pernah berbuat dosa maka pastilah kita pernah melihat orang lain berbuat dosa, pernah menyaksikan kedosaan orang lain. Apa yang manusiaa lakukan ketika melihat orang lain berbuat dosa atau kesalahan ? Paling tidak ada 4 golongan manusia dalam menyikapi hal ini :
Pertama : mereka menyebarkannya dan menambahkan bumbu-bumbu di atasnya
Kelompok yang pertama ini sangatlah mudah dijumpai dan di masyarakat. Kelompok yang pertama ini jelas telah melakukan dua dosa besar, pertama menyebarkan aib sesama muslim dan kedua membuat fitnah kepada si muslim dengan memberikan beberapa redaksi tambahan
Kedua : Mereka menyebarkannya dengan amanah
Kelompok yang kedua ini ketika melihat saudara muslimnya berbuat salah atau dosa maka ia menyebarkannya, ketika ditanya kenapa engkau menyebarkan aib saudaramu ? Maka sering kita mendapati alasan yang begitu indah," Agar kalian tidak terkena dampak dari sifat buruknya itu," Kelompok yang kedua ini merasa bahwa mereka telah melakukan yang makruf dan dengan amanah dalam menyampaikan aib saudaranya tanpa menambahkan redaksi yang lain.
Baik kelopmpok yang pertama atau yang kedua ini memiliki ciri-ciri khusus yang melekat pada mereka. Bahwa mereka ini suka sekali mencari kesalahan-kesalahan pada orang lain. Allah SWT berfirman :
" Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat [049]:12).
Ketiga : mereka tidak menyebarkannya dan acuh tak acuh
Biasanya kelompok yang ketiga ini adalah kelompok yang anti sosial, tidak pernah peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. DIa hanya peduli dengan urusan pribadinya saja.
Keempat : mereka tidak menyebarkannya tetapi mendatangi yang bersalah lalu menasihatinya
Kelompok keempat ini sering disebut dengan sebutan kaun muslihun atau kaum yang suka berbuat baik. Mereka tidak hanya baik dari sifat saja, akan tetapi mereka juga berbuat baik atau melakukan kebaikan kepada orang lain. Mereka yang melihat kesalahan saudaranya muslim maka mereka menyimpan keburukan itu dan tidak menyebarkannya lalu di kesempatan yang pas, mereka menasehati saudara muslimnya yang berbuat salah atau dosa.
Rabu, 21 Desember 2016
Waktu Jima' Terbaik
Buah hati tidak hanya pemanis rumah tangga, tapi juga merupakan penerus generasi setiap keluarga. Itulah kenapa keturunan merupakan satu diantara tujuan membina mahligai rumah tangga. Akan tetapi tidak semua pasangan mudah mendapatkannya. Ada yang memang dikarenakan tidak meiliki kesehatan yang baik. Ada juga yang tidak bermasalah pada kesehatan, namun tidak memahami beberapa "rahasia" , satu diantaranya waktu terbaik untuk bercampur.
Pertanyaan yang sering tidak disadari banyak pasangan, kenapa pasangan suami istri perlu waktu terbaik untuk berhubungan badan? Sebagaiman yang telah dibuktikan teori sains, ada saat-saat dimana hormon testoteron (laki-laki) dan hormon endorfin (wanita) mencapai level tertinggi yang sangat tepat. Meskipun teori ini tidak menjamin 100 % pasangan berhasil membuahkan keturunan, karena ada beberapa faktor yang menghambat (mandul, penyakit dan yang lainnya).
1. Pada tengah malam hingga dini hari (sebelum Subuh), tingkat melatonin wanita
cenderung sangat rendah, dengan sensitivitas tinggi
2. Pukul 14.00 - 16.00 , merupakan saat terbaik dalam sistem reproduksi wanita.
Sperma yang diproduksi laki-laki juga memiliki kualitas terbaik.
3. Situasi ini akan terulang pada pukul 20.00 - 22.00, dan puncaknya pada 00.00 - 04,00.
Dokter umumnya menyarankan hubungan pasutri dilakukan pada kedua waktu tsb.
Sunnah Lebih Dulu Mengabarkan
Sebagaimana yang telah dijelaskan sains, ternyata Nabi SAW mengabarkan 14 abad yang lalu di beberapa haditsnya yang mengatur waktu-waktu terbaik (produkstif) bagi pasangan untuk berjima'
Terlepas dari 2 waktu yang tidak disebutkan dalam haditsnya, ada satu waktu lagi yang disebutkan menjadi kebiasaan Nabi SAW sebagaimana yang diceritakan Aisyah radhiyallahu 'anha. Rasulullah mendekati istrinya setelah tahajud.
Dari al-Aswad bin Yazid, bahwa beliau pernah bertanya kepada Aisyah tentang kebiasaan shalat malamnya Nabi SAW.
"Rasulullah SAW tidur di awal malam, kemudian bangun tahajud. Jika sudah memasuki awaktu sahur, beliau shalat witir. Kemudian kembali ke tempat tidur. Jika beliau ada keinginan, beliau mendatangi istrinya. Apabila beliau mendengar adzan, beliau langsung bangun. Jika dalam kondisi junub, beliau mandi besar. Jika tidak junub, beliau hanya berwudhu kemudian keluar menuju shalat jamaah." (HR. an-Nasai 1680 dan dishahihkan al-Albani)
Dari hadits di atas (keterangan Aisyah), sebagian ulama lebih menganjurkan agar hubungan pasutri dilakukan di akhir malam, setelah tahajud. Ketika menjelaskan hadis ini, Mula Ali Qori mengutip keterangan Ibnu Hajar yang menjelaskan :
" Mengakhirkan hubungan badan hingga akhir malam itu lebih baik. Karena di awal malam terkadang pikiran orang itu penuh. Dan melakukan jima' di saat pikiran penuh, ....... (Mirqah al-Mashabih,4 / 345).
Pernyataan Ibnu Hajar merupakan salah satu pertimbangan terkait dampak baik ketika hubungan badan diakhirkan hingga mendekati sahur meskipun tidak harus menjadikan hujjah yang wajib dilakukan.
Pertanyaan yang sering tidak disadari banyak pasangan, kenapa pasangan suami istri perlu waktu terbaik untuk berhubungan badan? Sebagaiman yang telah dibuktikan teori sains, ada saat-saat dimana hormon testoteron (laki-laki) dan hormon endorfin (wanita) mencapai level tertinggi yang sangat tepat. Meskipun teori ini tidak menjamin 100 % pasangan berhasil membuahkan keturunan, karena ada beberapa faktor yang menghambat (mandul, penyakit dan yang lainnya).
1. Pada tengah malam hingga dini hari (sebelum Subuh), tingkat melatonin wanita
cenderung sangat rendah, dengan sensitivitas tinggi
2. Pukul 14.00 - 16.00 , merupakan saat terbaik dalam sistem reproduksi wanita.
Sperma yang diproduksi laki-laki juga memiliki kualitas terbaik.
3. Situasi ini akan terulang pada pukul 20.00 - 22.00, dan puncaknya pada 00.00 - 04,00.
Dokter umumnya menyarankan hubungan pasutri dilakukan pada kedua waktu tsb.
Sunnah Lebih Dulu Mengabarkan
Sebagaimana yang telah dijelaskan sains, ternyata Nabi SAW mengabarkan 14 abad yang lalu di beberapa haditsnya yang mengatur waktu-waktu terbaik (produkstif) bagi pasangan untuk berjima'
Terlepas dari 2 waktu yang tidak disebutkan dalam haditsnya, ada satu waktu lagi yang disebutkan menjadi kebiasaan Nabi SAW sebagaimana yang diceritakan Aisyah radhiyallahu 'anha. Rasulullah mendekati istrinya setelah tahajud.
Dari al-Aswad bin Yazid, bahwa beliau pernah bertanya kepada Aisyah tentang kebiasaan shalat malamnya Nabi SAW.
"Rasulullah SAW tidur di awal malam, kemudian bangun tahajud. Jika sudah memasuki awaktu sahur, beliau shalat witir. Kemudian kembali ke tempat tidur. Jika beliau ada keinginan, beliau mendatangi istrinya. Apabila beliau mendengar adzan, beliau langsung bangun. Jika dalam kondisi junub, beliau mandi besar. Jika tidak junub, beliau hanya berwudhu kemudian keluar menuju shalat jamaah." (HR. an-Nasai 1680 dan dishahihkan al-Albani)
Dari hadits di atas (keterangan Aisyah), sebagian ulama lebih menganjurkan agar hubungan pasutri dilakukan di akhir malam, setelah tahajud. Ketika menjelaskan hadis ini, Mula Ali Qori mengutip keterangan Ibnu Hajar yang menjelaskan :
" Mengakhirkan hubungan badan hingga akhir malam itu lebih baik. Karena di awal malam terkadang pikiran orang itu penuh. Dan melakukan jima' di saat pikiran penuh, ....... (Mirqah al-Mashabih,4 / 345).
Pernyataan Ibnu Hajar merupakan salah satu pertimbangan terkait dampak baik ketika hubungan badan diakhirkan hingga mendekati sahur meskipun tidak harus menjadikan hujjah yang wajib dilakukan.
Sedekah Menggugurkan Dosa
"Shodaqah menghapus dosa seperti air memadamkan api " (HR Ahmad)
Bisakah kita menjamin satu hari saja hidup tanpa berbuat dosa ? Walaupun dsa kecil sekalipun, sesungguhnya kita sering berbuat dosa pada baik makhluk hidup maupun kepada Allah SWT, setiap harinya. Dan meskipun dosa kecil tetapi bila terus bertumpuk tanpa disadari untuk bertobat, tentu dosa yang kecil yang dilakukan terus menerus akan menjadi dosa besar.
Namun Allah itu Maha Penyayang, Allah tahu hamba-Nya tidak mampu untuk menghindari dari semua dosa kecil dalam kehidupan ini. Oleh karena itu Allah memberikan rahmat-Nya melalui lisan Nabi-Nya, cara-cara menghapus dosa, salah satunya dengan sedekah yang kita budayakan maka ampunan Allah akan terus mengalir kepada kita.
" Jika kamu menampakkan sedekah(mu) , maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu ( karena sedekahmu itu), dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. 2 : 271)
Pertanyaannya, kenapa kita perlu membersihkan diri dari dosa-dosa ? Karena dosa itu bersifat gelap, dan kegelapan itu menutup hati. Sementara hati yang tertutup kegelapan itu di sampaing jauh dari rahmat Allah, juga membuat jauhnya dari perilaku akhlak yang baik lagi terpuji, disebabkan ketidakmampuannya melihat mana yang benar dan sesuai kehendak Allah, dan mana yang seolah-olah benar bahkan yang salah.
Bagaimana bisa melihat jika hati tertutup?
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW beliau bersabda :" Seorang hamba itu bila melakukan suatu kesalahan, maka diletakkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Jika ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, maka hatinya dibersihkan. Namun bila ia kembali (maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang disebut"ar raan" yang ALlah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), "Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka," (Tirmidzi, 3 .334)
Subhanallah, Rasulullah SAW telah memebrikan nasehat untuk kita semua, bahwa
1. Dosa itu harus dihilangkan, karena dosa itu menutup hati dan menjauhkan dari rahmat
Allah.
2. Cara menghapus atau menghilangkan dosa itu adalah dengan bersedekah
3. Sedekah itu haruslah rutin kita lakukan, karena api tidak akan padam dengan sekali
guyur, tetapi api akan padam dengan guyuran air terus-menerus.
Senin, 12 Desember 2016
Makan Steak
Bagi
yang suka wisata kuliner lintas daerah dan negri pasti sangat akrab dengan
makanan daging bakar atau yang sering kita sebut dengan steak. Dagingnya yang
empuk memberikan cita rasa yang istimewa bagi penikmat daging.
Secara sederhana, steak adalah daging yang dipotong dari
seekor sapi (ayam atau ikan) yang kemudian dimatangkan dengan secara dibakar di
atas bara, dibakar di atas nyala api, dioven, atau bahkan digoreng. Steak pada
umumnya berasal dari daging sapi, yang dimasak singkat. Pada umumnya disajikan
dengan nasi, kentang, roti atau pasta.
Makanan yang satu ini banyak ditemui di Indonesia. Dari
namanya memang jelas bahwa makanan ini bukan dari Indonesia, tapi karena bukan
berasal dari Indonesia pasti banyak di antara kita yang bingung dengan cara
makan steak yang memasyarakat dan tata cara itu memang berasal dari negri asal
(Eropa) makanan itu.
Berikut caranya :
1. Letakkan pisau di sebelah kanan dan garpu di
sebelah kiri
2. Tahan daging dengan garpu dan potong kecil-kecil
menggunakan pisau.
3. Makan satu persatu dengan garpu setelah memotong
pada saat itu juga.
4. Posisi garpu menghadap ke atas saat memasukkan
daging ke mulut.
Cara makan yang benar
Apabila kita melihat dengan seksama cara makan yang seperti
demikian memang terasa janggal bagi kita warga Indonesia yang memiliki
kebiasaan makan dengan menggunakan tangan kanan, bukan tangan kiri. Ini yang
menjadi salah kaprah bagi masyarakat Indonesia ketika makan daging steak,
mengikuti tata cara orang barat dengan menggunakan tangan kiri. Di rumah makan
steak biasanya hanya tersedia garpu, dan pisau saja. Pisau untuk memotong
daging steak, lalu selanjutnya garpu yang berada di tangan kiri berfungsi untuk
mengambil steak yang sudah dipotong tadi lalu dimasukkan ke dalam mulut kita.
Makan dan minum merupakan aktifitas sehari-hari . Islam
memebrikan tuntunan bahwa kebiasaan harian manusia bisa menjadi ibadah. Hal itu
bisa terjadi tidak lain dan tidak bukan dengan memepersembahkan segalanya hanya
untuk Allah, yaitu niat untuk beribadah kepadanya.
Kita juga mengetahui bahwa satu ibadah tidak akan diterima
Allah kecuali dengan 2 syarat , yaitu ikhlas karena Allah dan mengikuti sunnah
Rasullullah SAW. Dan karena syariat Islam adalah syari’at yang sempurna, maka
hal-hal yang terkait makan dan minum pun telah ada tuntunannya melalui uswah
hasanah kita yaitu Rasullullah SAW.
Beliau bersabda :
“Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia
makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan
tangan kanannya, karena setan makan dengan kirinya dan minum dengan tangan
kirinya pula.” (HR. Muslim)
Artinya makan dengan menggunakan tangan kiri adalah
kebiasaan yang dilakukan oleh makhluk Allah yang dilaknat yaitu setan.
Lantas
bagaimana mungkin seorang muslim mengikuti perbuatannya ?
Hukum Makan Dengan Tangan Kiri
Dalam kitab yang sama disebutkan riwayat lainnya , “Ada
seorang laki-laki makan di samping Rasullullah dengan tanga kirinya. Lalu
Rasullullah bersabda,”Makanlah dengan tangan kananmu!” Dia malah menjawab,” Aku
tidak bisa,” Beliau bersabda,” Benarkah kamu tidak bisa?” Dia menolaknya karena
sombong. Setelah itu tangannya tidak bisa sampai ke mulutnya,” (HR. Muslim)
Dari hadits tersebut telah jelas bagi kita bahwa makan dan
minum dengan tangan kiri hukumnya adalah haram.
Dan untuk kaum muslimin yang
melakukannya maka dia berdosa.
Syaikh Utsaimin dalam kitab syarah Riyadlussholihin
mengatakan :
1 Takabburlah yang menghalanginya menolak perintah
Nabi SAW
2. Takabburlah yang menghalanginya makan dan minum
dengan tangan kanan
Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa sombonglah yang
mengeluarkan setan dari surga
Dan setiap kita makan dengan tangan kiri pasti
ada rasa sombong pada diri kita, karena
itu adalah sifat yang diwariskan dari setan.
Inilah sunnah yang sudah banyak dilupakan oleh kaum muslimin
yang merasa malu jika makan dengan tata cara islami. Mereka merasa dikucilkan
dan dibilang ketinggalan zaman.
Bangga jika makan dengan kiri, senang
menghadiri standing party. Jika ini dibiarkan maka perlahan tapi pasti, kaum
muslimin akan meninggalkan sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itu
sudah sepantasnya pendidikan agama dimulai sejak dini, dan hal itu tidak
mungkin dilakukan jika orang tua tidak memiliki ilmu.
Sabtu, 03 Desember 2016
Memilih Pemimpin Dunia dan Akhirat
Diantara kaidah penting dalam ajaran agama Islam yang mulia ini adalah, menyerahakan urusan yang berhubungan denga kemaslahatan umum, seperti masalah politik dan kemasyarakatan, kepada para ulama, yaitu orang-orang yang memiliki ilmu yang mendalam tentang agama. Jika orang-orang yang kurang paham ilmu agama secara mendalam berkomentar maka akan muncul kerusakan-kerusakan dalam masyarakat.
Termasuk syarat dalam memilih pemimpin yang paling utama adalah seorang muslim, sehingga harus bertauhid pada Allah, melakukan shalat, sehingga dalam segala perilakunya mendapat pengawasan dari Allah
Hampir semua ulama dari berbagai mazhab sepakat bahwa umat Islam dilarang mengangkat (memilih) pemimpin dari kalangan non Muslim, landasan dasar para ulama tersebut rata-rata merujuk kepada QS Ali Imran ayat 28 tentang larang Allah menjadikan orang-orang kafir sebagai auliya (pemimpin, kekasih, orang dekat dan semacamnya)
Allah berfirman di dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 28 ,"Tidak boleh orang mukmin mengangkat orang kafir sebagai pemimpin dengan meniggalkan orang mukmin,"
Ayat ini mengandung pengertian bahwa seorang pemimpin harus mempunyai akidah yang kuat dengan bersikap bara terhadap orang-orang kafir. Jika orang-orang kafir ini dijadikan pemimpin maka yang terjadi mereka akan loyal pada orang-orang kafir sertarasa cinta mereka terhadap orang kafir lebih besar terhadap orang-orang mukmin,
"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau bapak ibu dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, Allah lebih mengetahui kemaslahatan keduanya."
Keadilan yang diserukan Al-Qur'an pada dasarnya mencakup keadilan di bidang ekonomi, sosial, dan terlebih lagi, dalam bidang hukum. Seorang pemimpin yang adil, indikasinya adalah selalu menegakkan supremasi hukum, memandang dan memperlakukan semua manusia sama di depan hukum, tanpa pandang bulu. Hal inilah yang telah diperintahkan Al-Qur'an dan dicontohkan oleh Rasullullah SAW ketika bertekad untuk menegakkan hukum (dalam konteks pencurian), walaupun jika pelakunya adalah putri beliau sendiri, Fatimah.
Pilih pemimpin yang mau mencegah dan memberantas kemungkaran seperti KKN, manipulasi , dan lain sebagainya. Mencegah kemungkaran dengan tangan adalah keutamaan seorang pemimpin yang diamanahi kekuasaan, sebab tidak semua orang bisa menegakkan yang hak dan memerangi yang batil jika tidak diamanahi kekuasaan.
Pilih pemimpin yang cerdas, sehingga dia tidak bisa ditipu oleh anak buahnya atau kelompok lain sehingga merugikan negara. Pemimpin yang cerdass punya visi dan misi yang jelas untuk memajukan rakyatnya.
Intinya, ajaran Islam sangat tegas melarang pemeluknya untuk memilih pemimpin dari kalangan non muslim.
Tahayyur
Tahayyur secara bahasa adalah mashdar dari kata tathayyara yang berarti burung. Karena bangsa Arab (sebelum datangnya Islam) yaitu, menentukan nasib sial dan nasib baik dengan menggunakan burung-burung, melalui cara yang telah mereka ketahui, yaitu dengan melepaskan seekor burung, kemudian dilihat apakah burung tersebut terbang ke kanan, ke kiri, ataukah terbang ke arah yang mendekati (kanan atau kiri).
Jika (burung tersebut) terbang ke arah kanan dia pun bernagkat (maju),(dan jika) terbang ke arah kiri, maka dia pun mundur (menahan diri untuk berangkat).
Adapun ("At-Tathayyur") dalam istilah (syariat) adalah merasa bernasib sial disebabkan karena sesuatu yang dilihat atau didengar, atau karena sesuatu yang diketahui (selain dari yang dilihat atau didengar).
Perbuatan "At-Tathayyur" atau "Ath-Thiyarah" haram untuk dilakukan, karena termasuk perbuatan sirik.
"Ath-Thiyarah adalah kesyirikan, ath-thiyarah adalah kesyirikan (3 kali)." (HR. Abu Dawud)
"Ath-Thiyarah" dapat dihilangkan dengan Tawakkal Kepada Allah SWT saja. Bergantung hanya kepada Allah SWT dalam rangka mendapatkan manfaat atau menolak mudharat, serta mengiringinya dengan usaha.
Sehingga apapun yang menimpa nkita baik berupa kesenangan, kesedihan, musibah, dan yang lainnya, kita yakini bahwa itu semua merupakan kehendak-Nya yang penuh dengan keadilan dan hikmah. Rasullullah SAW mengajarkan kepada kita (umat Islam) sebuah doa yang artinya
"Ya Allah, tidaklah kebaikan itu datang kecuali dari-Mu, dan tidaklah kesialan itu datang kecuali dari-Mu, dan tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau." (HR. Ahmad)
Dengan mengetahui perkara tersebut, kita berharap bisa lebih berhati-hati dalam menyikapi seuatu keyakinan-keyakinan yang tidak bersumber dari Al-Qur'an maupun Al-hadits.
Jumat, 02 Desember 2016
QAZA'
Menurut ilmu sosiologi bahwa zaman akan berulang kembali ke masa tertentu. Seperti halnya mode pakaian, mode yang dulu pernah menjadi trend kini kembali awalau dengan sedikit modifikasi dengan lebih memperhatikan aspek modernitas. Begitu pula dengan mode potongan rambut, mencukur sebagian rambutpun kini juga banyak dipakai oleh orang-orang masa kini yang juga banyak dipakai oleh orang-orang masa kini terutama para selebriti yang sering menjadi percontohan model.
Mode potongan rambut itu dalam islam disebut sebagai QAZA'
Pengertian
Secara bahasa , qaza' adalah mencukur sebagian rambut dan meninggalkan sebagian yang lain, entah itu di tepi, tengah , depan, belakang atau sebaliknya.
Ibnu'Abidin mendefinisikan qasa' adalah mencukur sebagian rambut dan membiarkan sebagian yang lain beberapa bagian kurang lebih seukuran 3 jari.
An-Nawawi mengatakan bahwa qaza' adalah "mencukur sebagian rambut kepala"
Pendapat Empat Mazhab
1. Mazhab Hambali
Al-Mardawi dalam kitab al-Insaf berkata : "Makruh Qaza 'tanpa ada pertikaian yaitu
mencukur sebagian kepala dan meninggal sebagian yang lainnya."
2. Mazhab Maliki
An-Nafrawi berkata:"Makruh Qaza yaitu membelah rambut dengan mencukur tengahnya"
3. Mazhab Hanafi
Imam ibnu Abidin berkata dalam Hasyiahnya : "Makruh Qaza " yaitu mencukur sebagian
dan membiarkan yang lain terpisah-pisah sekedar 3 jari"
4. Mazhab Syafii
Imam Nawawi berkata dalam kitab Raudatut Talibin:" Makruh Qaza yaitu mencukur
sebagian kepala apakah di tempat yang berbeda atau tempat yang sama.
Ulama-ulama fikih sepakat bahwa hukum qaza adalah makruh artinya tidak disukai, lebih baik ditinggalkan daripada dikerjakan meskipun kalau dikerjakan tidak mengakibatkan dosa.
Hukum makruh ini disimpulkan dari larangan Rasullullah SAW mengenai perbiatan seperti ini, "Cukurlah semuanya atau biarkan semuanya." (HR Bukhari dan Muslim)
Alasan kemakruhan, karena Qaza' merusak penciptaan (rambut yang indah menjadi tidak indah karena dicukur tidak merata)
Kesimpulan
1. Ulama mengatakan larangan ini tidak haram karena termasuk dalam bab adab
2. Diboleh qaza' untuk tujuan pengobatan seperti yang disebut oleh Imam Nawawi
3. Menggunting dan menipiskan tepi tidak termasuk dalam larangan
4. Berdosa mengeluarkan hukum haram qaza' jika dia bukan ulama yang mujtahid
Model Rambut Rasul
Rasul memiliki beberapa gaya rambut (HR Abu DAwud no 4186 dan 4191, Ibnu Majah no 3634 dan 3635, Bukhari dan Muslim)
1. Beliau pernah memanjangkan rambut sebatas bahu, di atas bahu, pertengahan telinga,
dan di antara telinga dan pundak
2. Beliau pernah menguncir rambutnya menjadi 4 bagian
3. Beliau pernah membelah rambutnya ke salah satu sisi kepalanya
4. Aisyah radhiyallahu 'anha pernah menyisir rambut Rasullullah dan membelah dari
tengah ubun-ubunnya. Atu melepaskan ranmbut yang ada di ubun-ubunnya di
antara 2 matanya .
Kita sebagai umat muslim yang bermanhajkan ahlussunnah wal jama'ah tentunya kita seharusnya lebih mencontoh apa yang pernah dilakukan oleh NAbi SAW sebagai sebuah kesunnahan, bukan mencontoh perilaku orang-orang yang tidak selaras dengan apa yang dituntunkan oleh Nabi kita.
Mode potongan rambut itu dalam islam disebut sebagai QAZA'
Pengertian
Secara bahasa , qaza' adalah mencukur sebagian rambut dan meninggalkan sebagian yang lain, entah itu di tepi, tengah , depan, belakang atau sebaliknya.
Ibnu'Abidin mendefinisikan qasa' adalah mencukur sebagian rambut dan membiarkan sebagian yang lain beberapa bagian kurang lebih seukuran 3 jari.
An-Nawawi mengatakan bahwa qaza' adalah "mencukur sebagian rambut kepala"
Pendapat Empat Mazhab
1. Mazhab Hambali
Al-Mardawi dalam kitab al-Insaf berkata : "Makruh Qaza 'tanpa ada pertikaian yaitu
mencukur sebagian kepala dan meninggal sebagian yang lainnya."
2. Mazhab Maliki
An-Nafrawi berkata:"Makruh Qaza yaitu membelah rambut dengan mencukur tengahnya"
3. Mazhab Hanafi
Imam ibnu Abidin berkata dalam Hasyiahnya : "Makruh Qaza " yaitu mencukur sebagian
dan membiarkan yang lain terpisah-pisah sekedar 3 jari"
4. Mazhab Syafii
Imam Nawawi berkata dalam kitab Raudatut Talibin:" Makruh Qaza yaitu mencukur
sebagian kepala apakah di tempat yang berbeda atau tempat yang sama.
Ulama-ulama fikih sepakat bahwa hukum qaza adalah makruh artinya tidak disukai, lebih baik ditinggalkan daripada dikerjakan meskipun kalau dikerjakan tidak mengakibatkan dosa.
Hukum makruh ini disimpulkan dari larangan Rasullullah SAW mengenai perbiatan seperti ini, "Cukurlah semuanya atau biarkan semuanya." (HR Bukhari dan Muslim)
Alasan kemakruhan, karena Qaza' merusak penciptaan (rambut yang indah menjadi tidak indah karena dicukur tidak merata)
Kesimpulan
1. Ulama mengatakan larangan ini tidak haram karena termasuk dalam bab adab
2. Diboleh qaza' untuk tujuan pengobatan seperti yang disebut oleh Imam Nawawi
3. Menggunting dan menipiskan tepi tidak termasuk dalam larangan
4. Berdosa mengeluarkan hukum haram qaza' jika dia bukan ulama yang mujtahid
Model Rambut Rasul
Rasul memiliki beberapa gaya rambut (HR Abu DAwud no 4186 dan 4191, Ibnu Majah no 3634 dan 3635, Bukhari dan Muslim)
1. Beliau pernah memanjangkan rambut sebatas bahu, di atas bahu, pertengahan telinga,
dan di antara telinga dan pundak
2. Beliau pernah menguncir rambutnya menjadi 4 bagian
3. Beliau pernah membelah rambutnya ke salah satu sisi kepalanya
4. Aisyah radhiyallahu 'anha pernah menyisir rambut Rasullullah dan membelah dari
tengah ubun-ubunnya. Atu melepaskan ranmbut yang ada di ubun-ubunnya di
antara 2 matanya .
Kita sebagai umat muslim yang bermanhajkan ahlussunnah wal jama'ah tentunya kita seharusnya lebih mencontoh apa yang pernah dilakukan oleh NAbi SAW sebagai sebuah kesunnahan, bukan mencontoh perilaku orang-orang yang tidak selaras dengan apa yang dituntunkan oleh Nabi kita.
Kamis, 01 Desember 2016
LGBT Mengundang Azab Allah
وَاتَّقُوا
فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا
أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
|
"Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu, dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya." (Al-Anfaal : 25)
Ayat ini mengisyaratkan bahwa siapa saja yang tinggal di suatu daerah dan di sana kemaksiatan merajalela, lalu orang-orang shaleh di sana diam saja tanpa ada tindakan amar ma'ruf nahi mungkar maka mereka orang-orang shaleh diminta siap-siap untuk ikut kecipratan adzab dari Allah SWT. Dan dalam hal ini orang-orang yang mendiami tempat dimana tempat tersebut ada pelaku seks menyimpang dengan terang-terangan, maka orang yang tidak ikut-ikutan pun akan ikut terkena adzabnya. Dengan demikian, umat Islam diminta segera memberangus kemaksiatan yang dilakukan secara terang-terangan tersebut, atau bila tidak mampu maka mengungsi atau pindah ke tempat yang di sana tidak tersebar bebas perilaku seks menyimpang.
Berikut beberapa adzab Allah SWT yang Allah timpakan pada kaum pelaku seks menyimpang dari masa ke masa :
Kaum Nabi Luth AS
Peristiwa kaum Luth disebutkan berulang-ulang dalam Al-Qur'an. Salah satunya Surat Hud ayat 69-83. Dalam tafsir Imam Qurtuby dan Ibnu Tafsir dijelaskan, bahwa Nabi Luth AS diperintahkan Allah SWT ke negeri Sodom dan Gomorah untuk berdakwah kepada kaum yang masih dalam kesyirikan, kefasikan dan penyimpangan seksual secara terang-terangan dan berjamaah. Para ulama berpendapat mereka tahu kalau itu perbuatan jijik, najis dan Nabi Luth menyerukan satu kesucian tapi diingkari dan diusir. Bahkan mereka menantang untuk didatangkan adzab dari Allah jika memang yang disampaikan Nabi Luth AS itu benar adanya.
Maka Allah SWT mengutus 3 malaikat dengan wujud manusia menuju rumah Nabi Luth. Nabi Luth ketakutan melihat tamu-tamunya yang sangat tampan , kekar dan berotot.
Istri Nabi Luth lalu berkhianat dengan mengabarkan kepada orang-orang kampung kalau ada santapan lezat. Tak berapa lama datanglah kaumnya dengan tergila-gila. Nabi Luth berdiri di depan pintu untuk menghalangi mereka sambil berkata," Takutlah kalian kepada Allah, jangan permalukan aku di depan tamu-tamuku, jangan ganggu mereka. Kalau kalian akan berhubungan, menikahlah dengan putri-putriku dengan qubul bukan dubur,"
Mereka menjawab,"Wahai Luth, kami tidak hasrat dengan putri-putrimu. Dan kau sudah tahu apa yang kami kehendaki, sekarang serahkan tamumu."
Tatkala mereka berhasil menerobos pintu maka para tamu ini menampar hingga membutakan mata mereka. Akhirnya mereka pergi tapi mengancam akan datang lagi saat subuh."
Tatkala Nabi Luth semakin takut, tamunya berkata, " Wahai Luth aku adalah malaikat yang akan mengadzab kaummu. Maka pergilah nanti di tengah malam dan jangan seorang pun dari kalian menengok ke belakang kecuali istrimu. Sungguh istrimu akan terkena adzab sebagaimana adzab yang menimpa kaummu. Sesungguhnya waktu adzan akan menimpa saat subuh, bukankah waktu subuh sudah sangat dekat.
Kemudian Allah berfirman, "Telah datang keputusan Kami, maka Kami angkat, Kami jadikan yang bawah jadi atas yang atas jadi bawah. Malaikat Jibril dengan sayapnya memotong negeri Kaum Luth. Kemudian diangkat ke langit sampai di atas laludijatuhkan ke bawah. Sesampai di bawah ada suara halilintar lalu dihujani batu yang keras dan panas serta batu secara bertubi-tubi.
Para ulama mengatakan bahwa batu-batu tersebut telah ditugaskan oleh Allah dengan diberi tanda sesuai nama-nama mereka. Jadi meskipun saat itu meskipun ada kaum Nabi Luth yang sedang safar akan tetap dikejar hingga tak satu pun yang bisa lolos, semua binasa.
Adzab yang diterima kaum Pompeii
Jauh setelah Allah SWT membinasakan kaum Nabi Luth AS, di tahun 79 M terdapat suatu kaum yang memiliki kesamaan dalam hal maksiat dengan kaum Nabi Luth AS, bahkan kaum Pompeii ini konon sampai memaksa orang lain untuk berlaku seks menyimpang. Kaum yang bertempat tinggal di sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia.
Allah SWT binasakan kaum ini dnegan cara yang hampir mirip dengan kaum Nabi Luth AS yaitu dengan letusan gunung Vesuvius yang menghujam kota mereka, dan akhirnya kota yang ramai ini pun terkubur oleh lava dan menghilang sebelum diketemukan lagi setelah berlalu 1600 tahun lamanya.
Adzab yang diterima kaum LGBT di Taiwan
Tepatnya di New Taipey City, Taiwan. Diadakan pesta besar-besaran kaum LGBT, tetapi pesta itu berbuntut maut untuk yang merayakannya, pesta yang awalnya penuh "kegembiraan" mendadak beralih jadi satu malapetaka. Api mendadak berkobar serta membakar beberapa ratus orang yang sedang berpesta. Yang menarik, persebaran api disangka akibat terpantik partikel metalik warna-warni "simbol" Pesta Pelangi. Setidaknya 500 orang dilaporkan menanggung derita luka bakar serta beberapa orang tewas lantaran kecelakaan itu.
Berkata Ummu Salamah RA, istri Rasulullah SAW, aku mendengar Rasulullah bersabda : " Jika timbul maksiat pada ummatku, maka Allah akan menyebarkan azab kepada mereka," Aku berkata : Wahai Rasulullah, apakah pada waktu itu tidak ada orang-orang shalih?" Beliau menjawab," Ada!" Aku berkata lagi," Apa yang akan Allah perbuat kepada mereka ?' Beliau menjawab," Allah akan menimpakan kepada mereka adzab sebagaimana yang ditimpakan kepada orang-orang yang berbuat maksiat, tetapi nanti di akherat mereka (yang beriman dan tidak maksiat) akan mendapatkan keampunan dan keridhaan dari Rabbnya (tetapi azab tetap ditimpakan di dunia)." (HR. Imam Ahmad)
Rabu, 30 November 2016
Bolehkan Mengoleksi Boneka Menurut Kacamata Islam ?
Boneka ? Bentuknya yang lucu dan imut biasanya sangat disukai anak-anak maupun remaja putri , selain untuk teman tidur pengganti guling , ada juga yang gemar mengkoleksinya, hal ini dikarenakan adanya tokoh kartun yang berbentuk manusia atau binatang yang diidolakan dalam bentuk boneka.
Bagaimana Islam memandang hobi mengoleksi boneka di atas ?
Dalam hal ini Islam memberikan rukshah atau keringanan untuk boneka, dan tidak mengapa anak-anak kecil memiliki boneka baik yang berbentuk manusia atau binatang. Hal ini berdasarkan atsar dari Aisyah RA berikut,
" Aku biasa bermain-main dengan anak-anakan perempuan (boneka perempuan) di sisi Rasulullah SAW dan kawan-kawanku datang kepadaku, kemudian mereka menyembunyikan boneka-boneka tersebut karena takut kepada Rasullulah SAW, tetapi Rasullulah SAW malah senang dengan kedatangan kawan-kawanku itu, kemudian mereka bermain-main bersama aku." (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dan dalam riwayat yang lain diterangkan :
"Sesungguhnya Rasullulah SAW pada suatu hari bertanya kepada Aisyah : Apa ini ? Jawab Aisyah : ini anak-anak perempuanku (boneka perempuanku); kemudian Rasullulah SAW bertanya lagi : Apa yang di tengahnya itu ? Jawab Aisyah RA : Kuda. Rasullulah SAW bertanya lagi : Apa yang di atasnya itu ? Jawab Aisyah RA : itu dua sayapnya. Kata Rasullulah SAW: Apa ada kuda yang bersayap ? Jawab Aisyah RA : Belumkah engkau mendengar, bahwa Sulaiman bin Daud AS mempunyai kuda yang mempunyai beberapa sayap ? Kemudian Rasullulah SAW tertawa sehingga nampak gigi gerahamnya." ( Riwayat Abu Daud)
Bagaimana Islam memandang hobi mengoleksi boneka di atas ?
Dalam hal ini Islam memberikan rukshah atau keringanan untuk boneka, dan tidak mengapa anak-anak kecil memiliki boneka baik yang berbentuk manusia atau binatang. Hal ini berdasarkan atsar dari Aisyah RA berikut,
" Aku biasa bermain-main dengan anak-anakan perempuan (boneka perempuan) di sisi Rasulullah SAW dan kawan-kawanku datang kepadaku, kemudian mereka menyembunyikan boneka-boneka tersebut karena takut kepada Rasullulah SAW, tetapi Rasullulah SAW malah senang dengan kedatangan kawan-kawanku itu, kemudian mereka bermain-main bersama aku." (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dan dalam riwayat yang lain diterangkan :
"Sesungguhnya Rasullulah SAW pada suatu hari bertanya kepada Aisyah : Apa ini ? Jawab Aisyah : ini anak-anak perempuanku (boneka perempuanku); kemudian Rasullulah SAW bertanya lagi : Apa yang di tengahnya itu ? Jawab Aisyah RA : Kuda. Rasullulah SAW bertanya lagi : Apa yang di atasnya itu ? Jawab Aisyah RA : itu dua sayapnya. Kata Rasullulah SAW: Apa ada kuda yang bersayap ? Jawab Aisyah RA : Belumkah engkau mendengar, bahwa Sulaiman bin Daud AS mempunyai kuda yang mempunyai beberapa sayap ? Kemudian Rasullulah SAW tertawa sehingga nampak gigi gerahamnya." ( Riwayat Abu Daud)
Cuka Sebaik Lauk
Nabi SAW bersabda : 'Sebaik-baik lauk pauk adalah cuka dengan tidak ada keraguan," (HR Muslim)
Hadits lain menyebutkan bahwa salah seorang sahabat ketika ditanya Rasul SAW," Apakah kamu mempunyai sesuatu makanan. Sahabat menjawab,"Tidak, kecuali hanya sepotong roti kering dan cuka. Maka Nabi pun bersabda," Bawalah kemari, tidaklah rumah itu sunyi dari lauk, bila di dalamnya terdapat cuka." (HR. Ahmad)
Beberapa ulama hadits masih berbeda pendapat. Sebagian di antara mereka yang menyebutkan bahwa cuka sebagai campuran roti dan lauk adalah makanan pelengkap yang menambah selera makan. Tapi sebagian lagi menyebutkan untuk bumbu menu masakan. Terlepas dari khilafiyah, yang jelas cuka yang tidak tercampur alkohol sudah disebutkan sebagai lauk yang baik.
Statement Nabi SAW ini menyebutkan bahwa cuka adalah lauk-pauk bahkan lauk pauk terbaik, merupakan inovasi ilmiah yang mencengangkan, karena tidak seorangpun pada masa pewahyuan dan beberapa abad setelahnya mengetahui manfaat cuka.
Pembuktian Dari Perspektif Sains dan Kedokteran
Cuka merupakan hasil proses larutan ringan asam asetat yang berkisar antara 4-5 %. Asam ini merupakan asam lemak ringan yang terdiri dari minyak dan lemak yang merupakan komposisi pokok makanan lantaran kadar kalori tinggi dikandungnya, meskipun mengkonsumsi lemak secara berlebihan juga dapat membahayakan kesehatan. Terlepas dari semua itu, penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa kandungan cuka sangat mampu :
1. Sebagai antibiotik yang baik untuk mencegah kerapuhan gigi, membersihkan alat-alat
pencernaan.
2. Melawan berbagai bakteri dan parasit yang ada dalam perut
3. Mengaktifkan proses pencernaan dan metabolisme tubuh, membantu mengatasi
obesitas
4. Mengobati saki asma, persendian, alergi, diare berat karena cuka mengandung
sejumlah zat pengerut
5. Meminimalisir efek sengatan lebah, dan sengatan-sengatan lain seperti serangga
dan hewan-hewan laut
6. Berperan membawa vitamin yang larut di dalamnya ke seluruh bagian tubuh manusia
Dari perspektif kimia, asam cuka merupakan asam lemak ringan yang terdiri dari minyak dan lemak yang merupakan komposisi pokok makanan lantaran kadar kalori tinggi yang dikandungnya, meskipun mengkonsumsi lemak secara berlebihan juga dapat membahayakan kesehatan. Dari sisni, konsentrasi asam asetat dalam cuka yang hanya berkisar antara 4 - 5 % mengindikasikan bahwa cuka layak untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan manusia, karena memenuhi kadar minimal minyak nabati yang dibutuhkan tubuh, tanpa menyeretnya pada resiko bahaya tinggi konsentrasi minyak hewani yang jika menggumpal (di dalam tubuh) akan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
Konsumsi lemak dengan cukup merupakan kebutuhan pokok dalam makanan yang dikonsumsi manusia karena memang dibutuhkan tubuh manusia. Hal ini dikarenakan minyak ini mengandung kadar kalori tinggi dan mampu memproduksi sel-sel. Di samping secara umum memang dibutuhkan tubuh, minyak inijuga dapat menciptakan rasa enak pada makanan.
Hadits lain menyebutkan bahwa salah seorang sahabat ketika ditanya Rasul SAW," Apakah kamu mempunyai sesuatu makanan. Sahabat menjawab,"Tidak, kecuali hanya sepotong roti kering dan cuka. Maka Nabi pun bersabda," Bawalah kemari, tidaklah rumah itu sunyi dari lauk, bila di dalamnya terdapat cuka." (HR. Ahmad)
Beberapa ulama hadits masih berbeda pendapat. Sebagian di antara mereka yang menyebutkan bahwa cuka sebagai campuran roti dan lauk adalah makanan pelengkap yang menambah selera makan. Tapi sebagian lagi menyebutkan untuk bumbu menu masakan. Terlepas dari khilafiyah, yang jelas cuka yang tidak tercampur alkohol sudah disebutkan sebagai lauk yang baik.
Statement Nabi SAW ini menyebutkan bahwa cuka adalah lauk-pauk bahkan lauk pauk terbaik, merupakan inovasi ilmiah yang mencengangkan, karena tidak seorangpun pada masa pewahyuan dan beberapa abad setelahnya mengetahui manfaat cuka.
Pembuktian Dari Perspektif Sains dan Kedokteran
Cuka merupakan hasil proses larutan ringan asam asetat yang berkisar antara 4-5 %. Asam ini merupakan asam lemak ringan yang terdiri dari minyak dan lemak yang merupakan komposisi pokok makanan lantaran kadar kalori tinggi dikandungnya, meskipun mengkonsumsi lemak secara berlebihan juga dapat membahayakan kesehatan. Terlepas dari semua itu, penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa kandungan cuka sangat mampu :
1. Sebagai antibiotik yang baik untuk mencegah kerapuhan gigi, membersihkan alat-alat
pencernaan.
2. Melawan berbagai bakteri dan parasit yang ada dalam perut
3. Mengaktifkan proses pencernaan dan metabolisme tubuh, membantu mengatasi
obesitas
4. Mengobati saki asma, persendian, alergi, diare berat karena cuka mengandung
sejumlah zat pengerut
5. Meminimalisir efek sengatan lebah, dan sengatan-sengatan lain seperti serangga
dan hewan-hewan laut
6. Berperan membawa vitamin yang larut di dalamnya ke seluruh bagian tubuh manusia
Dari perspektif kimia, asam cuka merupakan asam lemak ringan yang terdiri dari minyak dan lemak yang merupakan komposisi pokok makanan lantaran kadar kalori tinggi yang dikandungnya, meskipun mengkonsumsi lemak secara berlebihan juga dapat membahayakan kesehatan. Dari sisni, konsentrasi asam asetat dalam cuka yang hanya berkisar antara 4 - 5 % mengindikasikan bahwa cuka layak untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan manusia, karena memenuhi kadar minimal minyak nabati yang dibutuhkan tubuh, tanpa menyeretnya pada resiko bahaya tinggi konsentrasi minyak hewani yang jika menggumpal (di dalam tubuh) akan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
Konsumsi lemak dengan cukup merupakan kebutuhan pokok dalam makanan yang dikonsumsi manusia karena memang dibutuhkan tubuh manusia. Hal ini dikarenakan minyak ini mengandung kadar kalori tinggi dan mampu memproduksi sel-sel. Di samping secara umum memang dibutuhkan tubuh, minyak inijuga dapat menciptakan rasa enak pada makanan.
Secercah Cahaya di Sholat Subuh
"Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi orang munafik adalah sholat Isya' dan Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjama'ah di masjid) sekalipun dengan merangkak." (HR Al Bukhari dan Muslim).
Di antara sholat lima waktu, sholat subuh memang sholat yang paling sedikit raka'atnya. Namun ia menjadi standar keimanan seseorang dan ujian terhadap kejujuran, karena waktunya sangat sempit (sampai matahari terbit). Bahkan Rasullulah pun telah menyebutkan bahwa faktor tidur adalah penyebab utama kesulitan untuk sholat subuh.
Namun tak disangka, meskipun hanya dua raka'at namun hikmah yang terkandung tiada tara ukurannya. Baik bagi kesehatan jasmani maupun rohani. Secara logika shalat subuh kalau dilaksanakan dengan tepat akan mendulang banyak manfaat.
Misalnya persoalan waktu, karena pagi harinya harus beraktivitas, bangun pagi adalah sarana utama untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum seharian berperang melawan kesibukan-kesibukan.
Waktu fajar merupakan kondisi yang menyehatkan, karena pada waktu itu tumbuh-tumbuhan sedang mengeluarkan oksigen yang masih bersih yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Oksigen tersebut yang akan menyegarkan tubuh. Selain itu dengan menghirup udara yang masih bersih dan segar akan menjadikan otak menjadi fresh, dengan kondisi otak yang segar seseorang akan mampu untuk berfikir jernih dan mampu mengatur kegiatan pada hari tersebut.
Selain itu patut dicatat bahwa setiap gerakan sholat subuh ada nilai lebih untuk menjaga kesehatan. Misalnya pada posisi rukuk dan sujud atau dalam gerakan apapun dalam sholat subuh akan kembali memulihkan atau melenturkan organ tubuh yang kaku setelah tidur semalam.
Allah, sudah sejak awal Islam datang menyerukan shalat subuh. Hanya saja Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal ini karena tingkat ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus mencarinya sendiri walaupun harus melalui rentang waktu ribuan tahun. Bahkan mengenai sholat subuh Rasullullah bersabda :
" Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu Isya' dan Subuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat." (HR. Abu Dawud, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah)
Dalam hadits tersebut Allah akan memberi cahaya yang sangat terang pada hari kiamat nantinya kepada mereka yang menjaga Shalat Subuh berjamaah, cahaya itu ada dimana saja, dan tidak mengambilnya ketika melewati Sirath Al-Mustaqim, dan akan tetap bersama mereka sampai mereka masuk surga.
Mudah-mudahan mulai saat ini kita tidak lagi memandang sholat sebagai perintah-Nya akan tetapi memandangnya sebagai kebutuhan kita.
Di antara sholat lima waktu, sholat subuh memang sholat yang paling sedikit raka'atnya. Namun ia menjadi standar keimanan seseorang dan ujian terhadap kejujuran, karena waktunya sangat sempit (sampai matahari terbit). Bahkan Rasullulah pun telah menyebutkan bahwa faktor tidur adalah penyebab utama kesulitan untuk sholat subuh.
Namun tak disangka, meskipun hanya dua raka'at namun hikmah yang terkandung tiada tara ukurannya. Baik bagi kesehatan jasmani maupun rohani. Secara logika shalat subuh kalau dilaksanakan dengan tepat akan mendulang banyak manfaat.
Misalnya persoalan waktu, karena pagi harinya harus beraktivitas, bangun pagi adalah sarana utama untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum seharian berperang melawan kesibukan-kesibukan.
Waktu fajar merupakan kondisi yang menyehatkan, karena pada waktu itu tumbuh-tumbuhan sedang mengeluarkan oksigen yang masih bersih yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Oksigen tersebut yang akan menyegarkan tubuh. Selain itu dengan menghirup udara yang masih bersih dan segar akan menjadikan otak menjadi fresh, dengan kondisi otak yang segar seseorang akan mampu untuk berfikir jernih dan mampu mengatur kegiatan pada hari tersebut.
Selain itu patut dicatat bahwa setiap gerakan sholat subuh ada nilai lebih untuk menjaga kesehatan. Misalnya pada posisi rukuk dan sujud atau dalam gerakan apapun dalam sholat subuh akan kembali memulihkan atau melenturkan organ tubuh yang kaku setelah tidur semalam.
Allah, sudah sejak awal Islam datang menyerukan shalat subuh. Hanya saja Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal ini karena tingkat ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus mencarinya sendiri walaupun harus melalui rentang waktu ribuan tahun. Bahkan mengenai sholat subuh Rasullullah bersabda :
" Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu Isya' dan Subuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat." (HR. Abu Dawud, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah)
Dalam hadits tersebut Allah akan memberi cahaya yang sangat terang pada hari kiamat nantinya kepada mereka yang menjaga Shalat Subuh berjamaah, cahaya itu ada dimana saja, dan tidak mengambilnya ketika melewati Sirath Al-Mustaqim, dan akan tetap bersama mereka sampai mereka masuk surga.
Mudah-mudahan mulai saat ini kita tidak lagi memandang sholat sebagai perintah-Nya akan tetapi memandangnya sebagai kebutuhan kita.
Melepas 3 Simpul Ikatan Setan
Dari Abu Hurairah radhiyaallahu 'anhu bahwa Nabi SAW bersabda ,"Syetan akan mengikat tengkuk salah seorang di antara kamu apabila ia tidur dengan tiga ikatan. Syetan men-stempel setiap simpul ikatan atas kalian dengan mengucapkan : "Bagimu malam yang panjang maka tidurlah. Apabila ia bangun dan berdzikir kepada Allah ta'aala maka terbukalah satu ikatan. Apabila ia wudhu, terbuka pula satu ikatan. Apabila ia sholat, terbukalah satu ikatan. Maka, di pagi hari ia penuh semangat dan segar. Jika tidak, niscaya di pagi hari perasaannya buruk dan malas," (HR. Bukhari)
Jadi, ada tiga langkah yang harus dilakukan seorang muslim agar lebih mudah bangun di tengah malam.
Pertama, saat ia terjaga hendaknya ia langsung mengingat Allah ta'aala. Diantaranya bisa dengan mengamalkan hadits di bawah ini. Ini menjadi pelepas simpul ikatan syetan pertama.
Kedua, segera berwudhu. Ini menjadi pelepas simpul iktan syetan yang kedua. Ketiga, segera menegakkan sholat malam. Usahakan sejumlah sepuluh rakaat tahajjud dan witir.
InsyaAllah jika ketiga langkah di atas konsisten dikerjakan maka di pagi seseorang akan menjadi bersemangat dan segar. Siap untuk mengisi harinya dengan berbagai amal sholeh, ibadah, da'wah dan jihad.
Bagi orang yang belum terbiasa melaksanakan sholat malam ia akan merasakannya sebagai sholat malam ia akan merasakannya sebagai suatu ibadah yang sangat berat. Dan biasanya faktor yang paling menghambat adalah ketidakberdayaannya melawan nafsu tidurnya. Apalagi bagi mereka yang super sibuk di siang hari samapai malam hari. Mereka cenderung akan menganggap shalat tahajjud sebagai sholat sunnah yang dirasa tidak terlalu penting. Padahal walaupun ia berstatus hukum sunnah bukan wajib, tetapi faktanya menunjukkan bahwa tidak satu malampun Nabi SAW pernah meninggalkan praktek sholat tahajjud. Hal ini menggambarkan betapa besar keistimewaan sholat tahajjud.
Bahkan sahabatpun pernah ketiduran sehingga terlewat melakukan sholat malam. Dalam hal ini Nabi SAW menggambarkan bahwa orang yang tertidur sampai subuh sehingga tidak melaksanakan sholat malam berarti telinganya telah berhasil dikencingi syetan ketika sedang tidur malam.
Dari Abdullah ibnu Mas'ud radhiyallahu'anhu, dia berkata:
"Disebutkan tentang seseorang di hadapan Nabi SAW dengan mengatakan," Ia senantiasa tidur hingga subuh, ia tidak bangun untuk sholat." Maka Nabi SAW bersabda," Syetan telah kencing di telinganya,"
Jadi, ada tiga langkah yang harus dilakukan seorang muslim agar lebih mudah bangun di tengah malam.
Pertama, saat ia terjaga hendaknya ia langsung mengingat Allah ta'aala. Diantaranya bisa dengan mengamalkan hadits di bawah ini. Ini menjadi pelepas simpul ikatan syetan pertama.
Kedua, segera berwudhu. Ini menjadi pelepas simpul iktan syetan yang kedua. Ketiga, segera menegakkan sholat malam. Usahakan sejumlah sepuluh rakaat tahajjud dan witir.
InsyaAllah jika ketiga langkah di atas konsisten dikerjakan maka di pagi seseorang akan menjadi bersemangat dan segar. Siap untuk mengisi harinya dengan berbagai amal sholeh, ibadah, da'wah dan jihad.
Bagi orang yang belum terbiasa melaksanakan sholat malam ia akan merasakannya sebagai sholat malam ia akan merasakannya sebagai suatu ibadah yang sangat berat. Dan biasanya faktor yang paling menghambat adalah ketidakberdayaannya melawan nafsu tidurnya. Apalagi bagi mereka yang super sibuk di siang hari samapai malam hari. Mereka cenderung akan menganggap shalat tahajjud sebagai sholat sunnah yang dirasa tidak terlalu penting. Padahal walaupun ia berstatus hukum sunnah bukan wajib, tetapi faktanya menunjukkan bahwa tidak satu malampun Nabi SAW pernah meninggalkan praktek sholat tahajjud. Hal ini menggambarkan betapa besar keistimewaan sholat tahajjud.
Bahkan sahabatpun pernah ketiduran sehingga terlewat melakukan sholat malam. Dalam hal ini Nabi SAW menggambarkan bahwa orang yang tertidur sampai subuh sehingga tidak melaksanakan sholat malam berarti telinganya telah berhasil dikencingi syetan ketika sedang tidur malam.
Dari Abdullah ibnu Mas'ud radhiyallahu'anhu, dia berkata:
"Disebutkan tentang seseorang di hadapan Nabi SAW dengan mengatakan," Ia senantiasa tidur hingga subuh, ia tidak bangun untuk sholat." Maka Nabi SAW bersabda," Syetan telah kencing di telinganya,"
Selasa, 29 November 2016
Anjuran Membunuh Cicak Dalam Islam
Nabi Muhammad SAW bersabda dalam masalah cicak: Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa,
" Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan, dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang yang kedua." (HR. Muslim, no 2240).
Cicak, sering kita lihat di tembok, langit-langit rumah, maupun di bagian rumah lainnya. Seirngkali cicak membuat jengkel karena buang kotoran seenaknya termasuk dalam air maupun makanan yang kita konsumsi.
Mengapa Islam menganjurkan untuk membunuh cicak ?
Cicak memiliki sejarah yang cukup panjang. Konon cicak ikut meniupi api yang akan membakar Nabi Ibrahim AS dengan tujuan agar apinya makin besar. Apa yang dilakukan ini bertujuan mencelakakan Sang Nabi , selain karena alasan sering buang kotoran di makanan, di bak mandi, di baju yang digantung, di buku-buku, bahkan kadang-kadang malah di kepala orang.
Binatang yang biasa makan serangga dan terutama nyamuk ini umumnya berukuran sekitar 10 cm. Dalam sebuah jurnal kesehatan UNIMUS disebutkan ternyata kotoroan cicak banyak mengandung mikroorganisme . bakteri berbahaya yang salah satunya Bakteri Escherichia Coli atau E Coli yang dikenal sebagi mikroba yang berkaitan denga keterbuangan atau keracunan makanan, bisa menyebabkan sakit perut.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal ditemukan orang yang mengonsumsi air yang tercemar E-Coli memiliki peningkatan resiko terkena tekanan darah tinggi, masalah ginjal dan penyakit jantung di kemudian hari.
Itulah mengapa Rasullullah SAw menganjurkan kita untuk membunuh cicak, selain bisa menimbulkan banyak penyakit tentunya dengan anjuran itu ketika kita melakukannya artinya kita juga melakukan sebuah ibadah kesunahan.
" Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan, dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang yang kedua." (HR. Muslim, no 2240).
Cicak, sering kita lihat di tembok, langit-langit rumah, maupun di bagian rumah lainnya. Seirngkali cicak membuat jengkel karena buang kotoran seenaknya termasuk dalam air maupun makanan yang kita konsumsi.
Mengapa Islam menganjurkan untuk membunuh cicak ?
Cicak memiliki sejarah yang cukup panjang. Konon cicak ikut meniupi api yang akan membakar Nabi Ibrahim AS dengan tujuan agar apinya makin besar. Apa yang dilakukan ini bertujuan mencelakakan Sang Nabi , selain karena alasan sering buang kotoran di makanan, di bak mandi, di baju yang digantung, di buku-buku, bahkan kadang-kadang malah di kepala orang.
Binatang yang biasa makan serangga dan terutama nyamuk ini umumnya berukuran sekitar 10 cm. Dalam sebuah jurnal kesehatan UNIMUS disebutkan ternyata kotoroan cicak banyak mengandung mikroorganisme . bakteri berbahaya yang salah satunya Bakteri Escherichia Coli atau E Coli yang dikenal sebagi mikroba yang berkaitan denga keterbuangan atau keracunan makanan, bisa menyebabkan sakit perut.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal ditemukan orang yang mengonsumsi air yang tercemar E-Coli memiliki peningkatan resiko terkena tekanan darah tinggi, masalah ginjal dan penyakit jantung di kemudian hari.
Itulah mengapa Rasullullah SAw menganjurkan kita untuk membunuh cicak, selain bisa menimbulkan banyak penyakit tentunya dengan anjuran itu ketika kita melakukannya artinya kita juga melakukan sebuah ibadah kesunahan.
6 Syarat Wajib Dalam Menuntut Ilmu
Imam As-Syafii dalm " Diwan" nya mengajari kita bagaimana cara untuk mendapatkan ilmu :
" Ingatlah (kamu wahai saudaraku), (bahwa kamu) tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan 6 syarat, yaitu cerdas, tamak, sabar , ada biaya , petunjuk ustadz dan waktu yang lama,"
1 . Cerdas
Cerdas di sini bukanlah lawannya bodoh, karena lawan bodoh adalah pintar, sedang
lawan cerdas adalah idiot. Dengan demikian, kita semua di sini masuk dalam katagori
yang pertama yang telah disyaratkan oleh sang Imam.
2. Tamak
Tamak di sini bukan maksudnya adalah tamak dalam hal makan, akan tetapi tamak
dalam mencari ilmu, ingin terus, terus dan terus. Ia berikan segalanya untuk ilmu,
atau dengan bahasa yang lebih sederhana, totalitas dan tidak setengah-setengah.
3. Sabar
Ya, tentu orang yang menuntut ilmu dengan cara totalitas tanpa batas akan menemui
kejenuhan, dan banyak dari para penuntut ilmu yang mengurungkan niatnya untuk
menggali ilmu terus karena merasa lelah, letih, lesu, sulit dan merasa tidak mampu.
Maka dalam hal ini kesabaran sangatlah dibutuhkan, kesabaran di sini bukan bersifat
statis yang berarti pasrah tanpa usaha. Sabar di sini maksudnya adalah tetap tekun,
apapun halangan yang menerpa saat menuntut ilmu baik dari sisi jenuh, atau yang
lain untuk tidak digubris dan tetap fokus yang tentunya dengan penuh kesabaran.
4. Ada biaya
Ya, haruslah ada modal, jika memang tidak mampu memodali diri sendiri maka
harus ada orang lain yang menanggung, entah orang tua atau saudara malah negara
yang membiayai (memberikan beasiswa).
5. Petunjuk ustadz ( ulama)
Secerdas-cerdasnya orang dalam memahami syariat Allah perlulah ia seorang
ustadz (ulama) yang memiliki pemahaman yang ia peroleh dari ustadznya dan
seterusnya yang bersambung sampai Rasulullah dan bukan jalan otodidak. Karena
syariat Allah yang didapatkan dengan jalan otodidak misalnya dengan jalur mencari
di social media pastilah akan terjadilah salah penafsiran bahkan mungkin bisa sesat,
karena tidak memiliki tolok ukur kebenaran, hanya nalurinya yang digunakan.
6. Waktu yang lama
Haruslah belajar bertahun-tahun terlebih dahulu baru bisa disebut sedikit paham Islam.
Jika para ulama zaman dahulu saja membutuhkan waktu bertahun-tahun apalagi kita
yang hidup di zaman ini yang serba banyak godaan duniawi.
" Ingatlah (kamu wahai saudaraku), (bahwa kamu) tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan 6 syarat, yaitu cerdas, tamak, sabar , ada biaya , petunjuk ustadz dan waktu yang lama,"
1 . Cerdas
Cerdas di sini bukanlah lawannya bodoh, karena lawan bodoh adalah pintar, sedang
lawan cerdas adalah idiot. Dengan demikian, kita semua di sini masuk dalam katagori
yang pertama yang telah disyaratkan oleh sang Imam.
2. Tamak
Tamak di sini bukan maksudnya adalah tamak dalam hal makan, akan tetapi tamak
dalam mencari ilmu, ingin terus, terus dan terus. Ia berikan segalanya untuk ilmu,
atau dengan bahasa yang lebih sederhana, totalitas dan tidak setengah-setengah.
3. Sabar
Ya, tentu orang yang menuntut ilmu dengan cara totalitas tanpa batas akan menemui
kejenuhan, dan banyak dari para penuntut ilmu yang mengurungkan niatnya untuk
menggali ilmu terus karena merasa lelah, letih, lesu, sulit dan merasa tidak mampu.
Maka dalam hal ini kesabaran sangatlah dibutuhkan, kesabaran di sini bukan bersifat
statis yang berarti pasrah tanpa usaha. Sabar di sini maksudnya adalah tetap tekun,
apapun halangan yang menerpa saat menuntut ilmu baik dari sisi jenuh, atau yang
lain untuk tidak digubris dan tetap fokus yang tentunya dengan penuh kesabaran.
4. Ada biaya
Ya, haruslah ada modal, jika memang tidak mampu memodali diri sendiri maka
harus ada orang lain yang menanggung, entah orang tua atau saudara malah negara
yang membiayai (memberikan beasiswa).
5. Petunjuk ustadz ( ulama)
Secerdas-cerdasnya orang dalam memahami syariat Allah perlulah ia seorang
ustadz (ulama) yang memiliki pemahaman yang ia peroleh dari ustadznya dan
seterusnya yang bersambung sampai Rasulullah dan bukan jalan otodidak. Karena
syariat Allah yang didapatkan dengan jalan otodidak misalnya dengan jalur mencari
di social media pastilah akan terjadilah salah penafsiran bahkan mungkin bisa sesat,
karena tidak memiliki tolok ukur kebenaran, hanya nalurinya yang digunakan.
6. Waktu yang lama
Haruslah belajar bertahun-tahun terlebih dahulu baru bisa disebut sedikit paham Islam.
Jika para ulama zaman dahulu saja membutuhkan waktu bertahun-tahun apalagi kita
yang hidup di zaman ini yang serba banyak godaan duniawi.
Senin, 28 November 2016
Rahasia Larangan Penggunaan Perhiasan Emas Bagi Laki-laki
Di era globalisasi ini apappun menjadi tiada sekat, di satu sisi hal ini menyebabkan percampuran budaya satu sama lain. Bisa jadi apa yang sering kita lakukan pada hakikatnya adalah kebiasaan atau budaya yang bukan dari bangsa atau agama kita. Salah satu contohnya adalah pemakaian perhiasan berjenis emas dan perak bukan bagi seorang wanita, namun laki-laki.
Bagi yang memiliki harta, kepemilikan perhiasan seperti emas adalah biasa kita lihat, namun pemakaian perhiasan berjenis emas adalah hal yang tabu bagi seorang laki-laki, tetapi hal ini sudah menjadi kebiasaan di masyarakat kita. Sering kita melihat laki-laki mengenakan kalung ataupun cincin berbahan emas. Bagi sang pemakai, hal ini merupakan sesuatu yang prestisius, memperlihatkan tingginya status sosial dari kepemilikan harta, dan uniknya kebiasaan tersebut juga terjadi pada umat Islam. Padahal jelas, dalam agama Islam hukum tentang pemakaian perhiasan emas bagi laki-laki adalah sesuatu yang dilarang.
Hukum cincin emas bagi laki-laki
Dalilnya adalah hadits berikut ini ,
"Dari Abu Musa, Rasullullah SAW bersabda, "Emas dan sutra dihalakan bagi para wanita dari ummatku, namun diharamkan bagi para laki-laki," (HR. An NAsai no 5148 dan Ahmad 4/392. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits inishahih).
Sedangkan
secara khusus mengenai cincin emas terjadi ijma' (kesepakatan) para ulama dalam hal ini akan haramnya. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Al Bukhari dan selainnya,"Nabi SAW melarang cincin emas (bagi laki-laki)." (HR. Bukhari no 5863 dan Muslim No 2089)
Hukum cincin perak bagi laki-laki
Para ulama sepakat bahwa cincin perak diperbolehkan bagi laki-laki. Hal ini berdasarkan riwayat dari Anas bin Malik radhiyallahu ' anhu, ia berkata " Nabi SAW pernah menulis atau ingin menulis. Ada yang mengatakan padanya, mereka tidak membaca kitab kecuali dicap. Kemudian beliau mengambil cincin dari perak yang terukir nama 'Muhammad Rasulullah'. Seakan akan saya melihat putihnya tangan beliau," (HR. Bukhari no 65 dan Muslim no 2092).
Dasar Ilmiah
Segala tata aturan dalam Islam tidak diturunkan tanpa sebab, setiap aturan memiliki alasan yang sebenarnya bisa dijelaskan secara ilmiah, bahwa atom pada emas mampu menembus ke dalam kulit melalui pori-pori dan masuk ke dalam darah manusia. Jika seorang laki-laki mengenakan emas dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu yang lama, maka akan ada dampak yang ditimbulkan yaitu di dalam darah dan urine akan mengandung atom emas dalam kadar yang melebihi batas (dikenal dengan sebutan migrasi emas). Apabila hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka atom dalam darah ini akan sampai ke otak dan memicu penyakit alzheimer.
Alzheimer adalah suatu penyakit yang membuat penderitanya kehilangan semua kemampuan mental dan fisik serta menyebabkan kembali seperti anak kecil. Alzheimer bukan penuaan normal, tetapi merupakan penuaan paksaan. Contoh tokoh terkenal penderita Alzheimer : Charles Bronson, Ralph Waldo Emerson dan Sugar RAy Robinson.
Lalu mengapa Islam memperbolehkan wanita untuk mengenakan emas ? Diantara hikmahnya ditinjau dari sisi medis ini adalah, wanita tidak menderita masalah ini karena setiap bulan, partikel berbahaya tersebut keluar dari tubuh wanita melalui menstruasi.
Tidak Dusta Meski Bercanda
Seringkali kita bergurau untuk membuat orang lain tertawa, hanya sekedar untuk menghibur, atau mencairkan suasana yang kadang terasa "kaku". Namun dalam canda gurau tersebut, seringkali muncul perkataan atau perbuatan bohong agar bisa membuat orang lain tertawa. Ternyata, Islam telah melarang perilaku tersebut.
Kenapa Dilarang ?
Rasulullah telah mengabarkan kecelakaan bagi mereka yang berdusta dalam canda, sebagaimana hadits berikut :
Rasulullah SAW bersabda," Kecelakaanlah bagi orang orang-orang yang berdusta untuk membuat tertawa suatu kaum. Kecelakaanlah baginya, kemudian kecelakaanlah baginya," (HR. Abu Dawud no 4990; dihasankanAt-Tirmidzi, Al-Mundziri serta Ibnu Hajar)
Selain itu ada alasan lain mengapa dilarang berdusta dalam canda sebagaimana terlukis dalam ilustrasi kisah nyata berikut :
Seorang siswi SMP negeri tengah dikerjai teman-teman sekelasnya dan juga gurunya di hari ulang tahunnya yang ke 13. Skenario yang telah disusun teman-temannya itu telah disetujui guru wali kelasnya, yaitu dengan memasukkan uang sebesar Rp 300.000 dan handphone salah satu temannya ke tas milik siswi tersebut. Lalu mereka melaporkan kehilangan itu ke wali kelasnya. Setelah digeledah, ditemukan di tas milik siswi tersebut. Teriakan "maling-maling" oleh teman-temannya itu membuat si siswi kaget dan akhirnya pingsan. Setelah kejadian itu, sisiwi berubah total. Dia menjadi pendiam dan tatapan matanya tampak kosong.
Beberapa hari kemudian, siswi tersebut dilarikan kerumah sakit setempat. Namun kondis kesehatan dan kejiwaan siswi tersebut memburuk, hingga akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rooji'un.
Atau biasanya hal di atas ngetrend di kalangan anak muda dalam rangka hari April Mop, mereka berencana untuk "ngerjain" teman untuk membuat kejutan.
Inilah salah satu alasan kenapa berdusta dalam canda dilarang.
Balasan Bagi Meninggalkan DustaAku menjamin dengan rumah di tengah surga agi orang yang meninggalkan dusta meskipun ketika bercanda. Aku menjamin dengan rumah di surga yang paling tinggi bagi orang yang baik akhlaknya
Hadits di atas berisi ancaman yang sangat keras terhadap orang-orang yang berdusta untuk membuat orang lain tertawa. Jika tetap saja mengindahkan larangan tersebut, maka celakalah bagi orang orang yang melanggarnya. Sebaliknya, jika kita meninggalkan perbuatan dusta meski dalam suatu canda, maka baginya balasan yang amat agung, sebagaimana termaktub dalam hadits berikut :
Rasullullah SAW bersabda," ," (HR. Abu DAwud dari ABu Umamah, dihasankan oleh SyaikhAl-Albani)
Kenapa Dilarang ?
Rasulullah telah mengabarkan kecelakaan bagi mereka yang berdusta dalam canda, sebagaimana hadits berikut :
Rasulullah SAW bersabda," Kecelakaanlah bagi orang orang-orang yang berdusta untuk membuat tertawa suatu kaum. Kecelakaanlah baginya, kemudian kecelakaanlah baginya," (HR. Abu Dawud no 4990; dihasankanAt-Tirmidzi, Al-Mundziri serta Ibnu Hajar)
Selain itu ada alasan lain mengapa dilarang berdusta dalam canda sebagaimana terlukis dalam ilustrasi kisah nyata berikut :
Seorang siswi SMP negeri tengah dikerjai teman-teman sekelasnya dan juga gurunya di hari ulang tahunnya yang ke 13. Skenario yang telah disusun teman-temannya itu telah disetujui guru wali kelasnya, yaitu dengan memasukkan uang sebesar Rp 300.000 dan handphone salah satu temannya ke tas milik siswi tersebut. Lalu mereka melaporkan kehilangan itu ke wali kelasnya. Setelah digeledah, ditemukan di tas milik siswi tersebut. Teriakan "maling-maling" oleh teman-temannya itu membuat si siswi kaget dan akhirnya pingsan. Setelah kejadian itu, sisiwi berubah total. Dia menjadi pendiam dan tatapan matanya tampak kosong.
Beberapa hari kemudian, siswi tersebut dilarikan kerumah sakit setempat. Namun kondis kesehatan dan kejiwaan siswi tersebut memburuk, hingga akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rooji'un.
Atau biasanya hal di atas ngetrend di kalangan anak muda dalam rangka hari April Mop, mereka berencana untuk "ngerjain" teman untuk membuat kejutan.
Inilah salah satu alasan kenapa berdusta dalam canda dilarang.
Balasan Bagi Meninggalkan DustaAku menjamin dengan rumah di tengah surga agi orang yang meninggalkan dusta meskipun ketika bercanda. Aku menjamin dengan rumah di surga yang paling tinggi bagi orang yang baik akhlaknya
Hadits di atas berisi ancaman yang sangat keras terhadap orang-orang yang berdusta untuk membuat orang lain tertawa. Jika tetap saja mengindahkan larangan tersebut, maka celakalah bagi orang orang yang melanggarnya. Sebaliknya, jika kita meninggalkan perbuatan dusta meski dalam suatu canda, maka baginya balasan yang amat agung, sebagaimana termaktub dalam hadits berikut :
Rasullullah SAW bersabda," ," (HR. Abu DAwud dari ABu Umamah, dihasankan oleh SyaikhAl-Albani)
Minggu, 27 November 2016
Hikmah Di Balik Musibah
Musibah. Pada dasarnya merupakan sesuatu yang begitu akrab dengan kehidupan kita. Adakah orang yang tidak pernah mendapatkan musibah ? Tentu tidak ada. Musibah dalah salah satu bentuk ujian yang diberikan ALlah SWT kepada manusia. Ia adalah sunnatullah yang berlaku atas para hamba-Nya. Ia bukan berlaku pada orangorang yang lalai dan jauh dari nilai-nilai agama saja. Namun juga menimpa orang-orang mukmin dan orang-orang yang bertakwa. Bahkan, semakin tinggi kedudukan seorang hamba di sisi Allah, maka semakin berat ujian dan cobaan yang diberikan Allah kepadanya.
Karena Dia akan menguji keimanan dan ketabahan hamba yang dicintai-Nya.
Sesungguhnya di balik musibah itu terdapat hikmah dan pelajaran yang banyak bagi mereka yang bersabar dan menyerahkan semuanya kepada Allah yang menItakdirkan itu semua untuk hamba-Nya, diantara hikmah yang bisa kita petik antara lain adalah :
Musibah akan mendidik jiwa dan menyucikannya dari dosa dan kemaksiatan
"Apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatab tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS asy Syura : 30)
Dalam ayat ini terdapat kabar gembira jika kita mengetahui bahwa musibah yang kita alami adalah merupakan hukuman atas dosa-dosa kita.
Mendapatkan kebahagiaan (pahala) tak terhingga di akhirat
Itu merupakan balasan dari musibah yang diderita oleh seorang hamba sewaktu di dunia, sebab kegetiran hidup yang dirasakan seorang hamba ketika di dunia akan berubah menjadi kenikmatan di akhirat dan sebaliknya.
Sebagai parameter kesabaran seorang hamba
Sebagaimana dituturkan, bahwa seandainya tidak ada ujian maka tidak akan tampak keutamaan sabar. Apabila ada kesabaran maka akan muncul segala macam kebaikan yang menyertainya, namun jika tidak ada kesabaran maka akan lenyap pula kebaikan itu.
Dapat memurnikan tauhid dan menautkan hati kepada Allah.
" Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri, tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdo'a." (Fushilat ayat 51)
Memnunculkan berbagai macam ibadah yang menyertainya
Di anatara ibadah yang muncul adalah ibadah hati berupa khasyyah (rasa takut) kepada ALlah. Berapa banyak musibah yang menyebabkan seorang hamba menjadi istiqomah dalam agamanya, berlari mendekat kepada Allah menjauhkan diri dari kesesatan.
Dapat mengikis sikap sombong, ujub dan besar kepala
Jika seorang hamba kondisinya serba baik dan tak pernah ditimpa musibah maka biasanya ia akan bertindak melampaui batas, lupa awal kejadiannya dan lupa tujuan akhir dari kehidupannya. Akan tetapi ketika ditimpa sakit, mengeluarakan berbagai kotoran, bau tidak sedap, dahak dan terpaksa harus lapar, kesakitan bahkan mati, maka ia tak mampu memberi manfaat dan menolak bahaya dari dirinya.
Memperkuat harapan kepada Allah
Harapan merupakan ibadah yang sangat utama, karena menyebabkan seorang hamba hatinya tertambat kepada Allah dengan kuat. Apalagi orang yang terkena musibah besar, maka kondisi seperti ini satu-satunya yang jadi tumpuan harapan hanyalah Allah semata.
Merupakan indikasi bahwa Allah menghendaki kebaikan
Diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu' bahwa Rasullullah SAW bersabda,"Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya," (HR. al Bukhari). Seorang mukmin meskipun hidupnya sarat dengan ujian dan musibah namun hati dan jiwanya tetap sehat.
Allah tetap menulis pahala kebaikan yang biasa dilakukan oleh orang yang sakit
Dari Abdullah bin Amr dari Rasullullah SAW ,"Tidak seorangpun yang ditimpa bala pada jasadnya melainkan Allah memerintahkan kepada para malaikat untuk menjaganya, Allah berfirman kepada malaikat itu," Tulislah untuk hamba-Ku siang dan malam amal shaleh yang (biasa) ia kerjakan selama ia masih dalam perjanjian denganKu," (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya)
Dengan adanya musibah seseorang selalu dalam keadaan senang dan sehat maka ia tidak akan mengetahui derita orang yang tertimpa cobaan dan kesusahan, dan ia tidak akan tahu pula besarnya nikmat yang diperoleh.
Hendaknya seorang hamba bersabar dan memuji Allah ketika tertimpa musibah, sebab walaupunia sedang terkena musibah, seseungguhnya masih ada orang yang lebih susah darinya, dan jika tertimpa kefakiran maka pasti ada yang lebih fakir lagi. Hendaknya ia melihat musibah yang sedang ditermanya dengan keridhaan dan kesabaran serta berserah diri kepada Allah Dzat yang telah mentakdirkan musibah itu untuknya sebagai ujian atas keimanan dan kesabarannya.
Inbul Qayyim menukil ucapan 'Ali bin Abu Thalib ra: " Tidaklah turun musibah kecuali dengan sebab dosa dan tidaklah musibah diangkat oleh Allah SWT kecuali dengan bertobat," ( Al-Jawabul Kafi hal.118)
Marilah kita kembali kepada Allah dengan bertaubat dari segala dosa dan khilaf serta menginstrospeksi diri kita masing-masing apakah kita termasuk orang yang terkena musibah sebagai cobaan dan ujian keimanan kita ataukah termasuk mereka wal'iyadzubillah yang sedang disiksa dan dimurkai oleh Allah karena kita tidak mau beribadah dan banyak melanggar larangan-larangan-Nya.
Namimah yang Diperbolehkan
Dari Ibnu Abbas Ra,, ia berkata : Rasullullah SAW melewati dua buah kuburan. Lalu Beliau bersabda, "Sungguh keduanya sedang disiksa. Mereka disiksa bukan karena dosa besar. Salah satu dari dua orang ini, (semasa hidupnya) tidak menjaga diri dari kencing. Sedangkan yang satunya lagi, dia keliling menebar namiimah....." (HR. Bukhari).
Al Baghawi menjelaskan bahwa namimah adalah mengutip suatu perkataan denga tujuan untuk mengadu domba antara seseorang dengan si pembicara. HAl tersebut disandarkan pada hadits Nabi SAW, dari Abdullah bi Mas'ud sesungguhnya Muhammad SAW berkata," Maukah kuberitahukan kepada kalian apa itu al'adhhu ? Itukah namimah, perbuatan menyebarkan berita untuk merusak hubungan di antara sesama manusia," (HR Muslim no 6802).
Namimah membawa kerusakan yang sangat dahsyat dengan dampak-dampak buruk lainnya. Karena itu perbuatan ini termasuk dosa besar dengan ancaman neraka. Namun ntidak semua namimah merupakan perbuatan dosa. Ada namimah yang dibolehkan, bahkan dianjurkan syariat, yaitu dalam rangka untuk mencapai tujuan yang benar, yang tidak mungkin tercapai kecuali dengan namimah.
Berita Ancaman
Melaporkan suatu perbuatan aniaya dari orang lain. Orang yang teraniaya boleh melaporkan kepada petugas (polisi) atau hakim dengan mengatakan ia telah dianiaya atau diancam oelh seseorang. Pada dasarnya ini termasuk namimah, namun karena dimaksudkan untuk tujuan yang benar, maka hal ini diperbolehkan dalam agama.
Tugas Intel
Tugas ini justru dianjurkan untuk namimah, karena bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi ketika terjadi kemungkinan dalam rangka untuk mencegah atau mengubahnya. Misalnya. seorang intel melaporkan kepada institusinya agar dilakukan penangkapan kepada pelaku kejahatan setelah dirinya berhasil menyelidikinya.
Perawi Hadits
Untuk memperingatkan umat Islam agar berhati-hati dari kejelekan sebagian orang dan dalam rangka menasehati mereka. Misalnya mencela para periwayat hadits dan saksi yang tercela (tidak pantas untuk menjadi perawi dan saksi). Hal ini diperbolehkan menurut ijmak utama, bahkan menjadi wajib karena mengandung maslahat untuk umat Islam.
Ibroh
Menceritakan perilaku orang lain atas baik dampak dan buruknya tanpa bermaksud menjelek-jelekkan, tapi untuk mengambil hikmahnya bahwa perbuatan mereka yang demikian itu akan mendatangkan akibat tertentu. Misalnya mengabarkan kesesatan kaum Syiah yang akan membawa mereka pada kehancuran Islam. Atau membicarakan pelaku bid'ah terhadap maksiat yang ia lakukan dengan tujuan agar orang lain terhindar.
Juru Damai
Namimah dalam rangka mendamaikan antara dua orang yang sedang bermusuhan. Misalnya, tanpa sengaja, dua orang tersebut bercerita (curhat) kepada kita. Masing-masing dari mereka menjelek-jelekkan yang lain. Nah, dalam hal ini kita boleh berbohong dengan mengatakan yang bukan omongan mereka. Kita bisa menceritakan kebaikan-kebaikan mereka pada masing-masing teman yang bermusuhan tadi, sehingga mereka berdua pun berdamai.
Al Baghawi menjelaskan bahwa namimah adalah mengutip suatu perkataan denga tujuan untuk mengadu domba antara seseorang dengan si pembicara. HAl tersebut disandarkan pada hadits Nabi SAW, dari Abdullah bi Mas'ud sesungguhnya Muhammad SAW berkata," Maukah kuberitahukan kepada kalian apa itu al'adhhu ? Itukah namimah, perbuatan menyebarkan berita untuk merusak hubungan di antara sesama manusia," (HR Muslim no 6802).
Namimah membawa kerusakan yang sangat dahsyat dengan dampak-dampak buruk lainnya. Karena itu perbuatan ini termasuk dosa besar dengan ancaman neraka. Namun ntidak semua namimah merupakan perbuatan dosa. Ada namimah yang dibolehkan, bahkan dianjurkan syariat, yaitu dalam rangka untuk mencapai tujuan yang benar, yang tidak mungkin tercapai kecuali dengan namimah.
Berita Ancaman
Melaporkan suatu perbuatan aniaya dari orang lain. Orang yang teraniaya boleh melaporkan kepada petugas (polisi) atau hakim dengan mengatakan ia telah dianiaya atau diancam oelh seseorang. Pada dasarnya ini termasuk namimah, namun karena dimaksudkan untuk tujuan yang benar, maka hal ini diperbolehkan dalam agama.
Tugas Intel
Tugas ini justru dianjurkan untuk namimah, karena bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi ketika terjadi kemungkinan dalam rangka untuk mencegah atau mengubahnya. Misalnya. seorang intel melaporkan kepada institusinya agar dilakukan penangkapan kepada pelaku kejahatan setelah dirinya berhasil menyelidikinya.
Perawi Hadits
Untuk memperingatkan umat Islam agar berhati-hati dari kejelekan sebagian orang dan dalam rangka menasehati mereka. Misalnya mencela para periwayat hadits dan saksi yang tercela (tidak pantas untuk menjadi perawi dan saksi). Hal ini diperbolehkan menurut ijmak utama, bahkan menjadi wajib karena mengandung maslahat untuk umat Islam.
Ibroh
Menceritakan perilaku orang lain atas baik dampak dan buruknya tanpa bermaksud menjelek-jelekkan, tapi untuk mengambil hikmahnya bahwa perbuatan mereka yang demikian itu akan mendatangkan akibat tertentu. Misalnya mengabarkan kesesatan kaum Syiah yang akan membawa mereka pada kehancuran Islam. Atau membicarakan pelaku bid'ah terhadap maksiat yang ia lakukan dengan tujuan agar orang lain terhindar.
Juru Damai
Namimah dalam rangka mendamaikan antara dua orang yang sedang bermusuhan. Misalnya, tanpa sengaja, dua orang tersebut bercerita (curhat) kepada kita. Masing-masing dari mereka menjelek-jelekkan yang lain. Nah, dalam hal ini kita boleh berbohong dengan mengatakan yang bukan omongan mereka. Kita bisa menceritakan kebaikan-kebaikan mereka pada masing-masing teman yang bermusuhan tadi, sehingga mereka berdua pun berdamai.
Jumat, 25 November 2016
MENGAPA WANITA DILARANG MEMIMPIN
Tak Ada Larangan Wanita Berkarir
Sebelum membahas bagaimana syariat mengatur boleh tidaknya pemimpin wanita dalam suatu negara, terlebih dahulu perlu dikaji lebih mendasar. Sejauh mana ISlam memberikan berbagai hak dan kewajiban kepada laki-laki dan perempuan.
Syariat memberikan kebebasan hak dan kewajiban kepada perempuan sebagaimana kepada laki-laki, kecuali yang dikhususkan untuk perempuan (boleh meninggalkan shalat karena haid, nifas dan yang lainnya), atau laki-laki berdasarkan nash-nash Al-Qur'an dan Sunnah. Tetapi pengkhususan yang ada haruslah pada perkara yang dijelaskan oleh nash dan tidak melampaui batas.
Pengkhususan tidak dibolehkannya kaum wanita menjadi pemimpin hanyalah dalam konteks kekuasaan (kekhilafahan), tidak mencakup di luar kekuasaan lainnya seperti peradilan (qadha), organisasi atau lembaga. Dengan demikian tidak ada larangan kaum perempuan beraktifitas, berkarya dan berkarir dalam aspek perdangan, pertanian, dan perindustrian sebagaimana laki-laki. Termasuk pula melakukan kegiatan pendidikan, berjihad, politik, serta melakukan segala aktivitas seperti halnya laki-laki, sebab syariat adalah untuk manusia, baik laki-laki maupun perempuan (Taqiyuddin An Nabhani, Muqaddimah As Dustur, halaman 255-257)
Sebagai Kepala Negara
Jumhur ulama mengharamkan, salah satunya Imam Qurthubiy dalam tafsirnya Al-Jaami' Li Ahkam Al Qur'an, Juz I halaman 270 yang menyatakan bahwa : " Khalifah haruslah seorang laki-laki dan mereka (para fuqaha) telah bersepakat bahwa wanita tidak boleh menjadi imam (khalifah). Namun mereka berselisih tentang bolehnya wanita menjadi qadhi (hakim) berdasarkan diterimanya kesaksian wanita dalam pengadilan."
Hujjah paling jelas adalah sabda Rasullullah SAW yang tidak dipersoalkan keshahihannya dari pakar hadits : "Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan kepemimpinan mereka kepada waniata," (HR. Bukhari, Ahmad, Tirmidzi, dan an-Nasa'i)
Alasan Larangan Menjadi Khilafah
Kenapa dalam Islam perempuan tidak boleh menjadi Khilafah (Pemimpin Negara), karena pada hakekatnya perempuan diciptakan dari tulang rusuk lelaki yang sifatnya lemah. Lalu apa jadinya jika si lemah memimpin oran-orang kuat (lelaki), maka pola dan cara memimpinnya pun akan tidak optimal, bahkan dikalahkan sendiri oleh yang dipimpin.
Alasan kedua, berdasarkan kesepakatan ulama karena pemimpin negara haruslah memimpin jihad, menyelesaikan urusan kaum muslimin. Sedangkan wanita adalah aurat, tidak diperkenankan berhias (keluar rumah), lemah, tidak mampu menyelesaikan setiap urusan karena mereka kurang (akal dan agamnya, maksudnya dengan kurang agamnya adalah yaitu ketika wanita tersebut dalam kondisi haidh dan nifas, dia pun meninggalkan shalat dan puasa, juga dia tidak mengqodho shalatnya, seperti sabda Rasullullah SAW," Bukankah ketika seorang wanita mengalami haidh, dia tidak dapat melaksanakan shalat dan tidak dapat berpuasa ?" (HR . Bukhari dan Muslim).
Kepemimpinan dan masalah memutuskan suatu perkara adalah tanggung jawab yang begitu berat, oleh karena itu yang menyelesaikannya adalah orang yang tidak memiliki kekurangan (seperti wanita) yaitu kaum pria.
Alasan ke tiga karena wanita ketika shalat berjamaah menduduki shaf paling belakang, sebagaimana dalam sabda Rasullullah SAW :' Sebaik-baik shaf untuk wanita adalah paling belakang sedangkan paling jeleknya adalah paling depan," (HR. Muslim).
Padahal seorang kepala negara harus di depan rakyatnya, bukankah merepotkan ?
Sebelum membahas bagaimana syariat mengatur boleh tidaknya pemimpin wanita dalam suatu negara, terlebih dahulu perlu dikaji lebih mendasar. Sejauh mana ISlam memberikan berbagai hak dan kewajiban kepada laki-laki dan perempuan.
Syariat memberikan kebebasan hak dan kewajiban kepada perempuan sebagaimana kepada laki-laki, kecuali yang dikhususkan untuk perempuan (boleh meninggalkan shalat karena haid, nifas dan yang lainnya), atau laki-laki berdasarkan nash-nash Al-Qur'an dan Sunnah. Tetapi pengkhususan yang ada haruslah pada perkara yang dijelaskan oleh nash dan tidak melampaui batas.
Pengkhususan tidak dibolehkannya kaum wanita menjadi pemimpin hanyalah dalam konteks kekuasaan (kekhilafahan), tidak mencakup di luar kekuasaan lainnya seperti peradilan (qadha), organisasi atau lembaga. Dengan demikian tidak ada larangan kaum perempuan beraktifitas, berkarya dan berkarir dalam aspek perdangan, pertanian, dan perindustrian sebagaimana laki-laki. Termasuk pula melakukan kegiatan pendidikan, berjihad, politik, serta melakukan segala aktivitas seperti halnya laki-laki, sebab syariat adalah untuk manusia, baik laki-laki maupun perempuan (Taqiyuddin An Nabhani, Muqaddimah As Dustur, halaman 255-257)
Sebagai Kepala Negara
Jumhur ulama mengharamkan, salah satunya Imam Qurthubiy dalam tafsirnya Al-Jaami' Li Ahkam Al Qur'an, Juz I halaman 270 yang menyatakan bahwa : " Khalifah haruslah seorang laki-laki dan mereka (para fuqaha) telah bersepakat bahwa wanita tidak boleh menjadi imam (khalifah). Namun mereka berselisih tentang bolehnya wanita menjadi qadhi (hakim) berdasarkan diterimanya kesaksian wanita dalam pengadilan."
Hujjah paling jelas adalah sabda Rasullullah SAW yang tidak dipersoalkan keshahihannya dari pakar hadits : "Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan kepemimpinan mereka kepada waniata," (HR. Bukhari, Ahmad, Tirmidzi, dan an-Nasa'i)
Alasan Larangan Menjadi Khilafah
Kenapa dalam Islam perempuan tidak boleh menjadi Khilafah (Pemimpin Negara), karena pada hakekatnya perempuan diciptakan dari tulang rusuk lelaki yang sifatnya lemah. Lalu apa jadinya jika si lemah memimpin oran-orang kuat (lelaki), maka pola dan cara memimpinnya pun akan tidak optimal, bahkan dikalahkan sendiri oleh yang dipimpin.
Alasan kedua, berdasarkan kesepakatan ulama karena pemimpin negara haruslah memimpin jihad, menyelesaikan urusan kaum muslimin. Sedangkan wanita adalah aurat, tidak diperkenankan berhias (keluar rumah), lemah, tidak mampu menyelesaikan setiap urusan karena mereka kurang (akal dan agamnya, maksudnya dengan kurang agamnya adalah yaitu ketika wanita tersebut dalam kondisi haidh dan nifas, dia pun meninggalkan shalat dan puasa, juga dia tidak mengqodho shalatnya, seperti sabda Rasullullah SAW," Bukankah ketika seorang wanita mengalami haidh, dia tidak dapat melaksanakan shalat dan tidak dapat berpuasa ?" (HR . Bukhari dan Muslim).
Kepemimpinan dan masalah memutuskan suatu perkara adalah tanggung jawab yang begitu berat, oleh karena itu yang menyelesaikannya adalah orang yang tidak memiliki kekurangan (seperti wanita) yaitu kaum pria.
Alasan ke tiga karena wanita ketika shalat berjamaah menduduki shaf paling belakang, sebagaimana dalam sabda Rasullullah SAW :' Sebaik-baik shaf untuk wanita adalah paling belakang sedangkan paling jeleknya adalah paling depan," (HR. Muslim).
Padahal seorang kepala negara harus di depan rakyatnya, bukankah merepotkan ?
Kamis, 24 November 2016
3 Perkara Seseorang Menuju Surga
Dalam Al-Qur'an disebutkan,"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan ) orang. Allah menyukai orang-orang yang menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan," (QS Ali Imran : 133-134).
Dari ayat ini mengisyaratkan tentang janji Allah bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu ampunan dan syurga. Untuk mendapatkan 2 hadiah istimewa ini para mufasir menfasirkan 3 perkara yang harus dikerjakan.
Berinfak Di Waktu Lapang dan Sempit
Adalah sesuatu yang wajar jika seorang kaya berinfak. Tapi bagaimana bila si miskin bersedekah ? Memang berat, karena sikap dan tabiat manusia yang kikir ditambah lagi bisikan setan agar tidak mau melepaskan sebagian haknya kepada orang lain dengan seikhlas hatinya lantaran takut miskin.
Tapi jika seorang yang bertakwa dan mengetahui bahwa segala harta bendanya itu hanyalah titipan Allah dan terdapat hak-hak orang lain di dalamnya maka sesungguhnya sifat dan tabiat kekikiran dan tipuan setan itu mudah dikikis.
Karena sesungguhnya tipu daya setan itu adalah tipu daya yang lemah. Inilah janji Allah yang akan menggandakan 700 x lipat pahala bagi orang-orang yang mau menafkahkan hartanya dalam keadaan sempit.
Menahan Amarah
Ini juga suatu perbuatan yang sulit dan berat. Apalagi kalau marah di saat kita pada posisi kuat, punya kekuasaan atau power. Amatlah mudah untuk membalas atau menyakiti orang lain. Karena itulah mereka yang mampu mengendalikan amarahnya di saat ia mampu membalas adalah orang-orang yang kuat dan yang akan mendapatkan surga dan ampunan Allah.
Saat seseorang marah setan menguasai hati dan akal. Karena tidak akan mampu memberikan penalaran yang baik terhadap kondisi sekitar, maka sulit untuk mengontrol perbuatan-perbuatan dosa seperti menyakiti secara lisan atau fisik hingga terjadi pembunuhan,
Api yang membakar hati orang tersebut hanya bisa dipadamkan dengan cara-cara Rasullullah SAW seperti pindah tempat, berganti posisi dan berwudhu.
Memaafkan Kesalahan Orang
Inilah sesuatu yang sangat berat, jika mampu mengendalikan maka hikmahnya sangat luar biasa.
Bagaimana tidak, saat kita disakiti orang lain dengan perkataan ataupun perbuatan, sebagai manusia normal tentunya ingin membalasnya, bahkan lebih setimpal. Akan tetapi jika kita mampu memaafkan orang yang menyakiti dan menyerahkan semua urusannya kepada Allah, maka kita telah menghilangkan penyakit pada hati, melapangkan dada, menjadi orang yang benar-benar pemaaf dan berjiwa besar.
Pada salah satu riwayat Imam Muslim terdapat seorang sahabat mendapat sebutan calon penghuni surga dari Rasul SAW. Para sahabat lain bertanya kenapa demikian. Saat dilihat amalan yang dilakukannya ternyata sahabat tersebut setiap malamnya sebelum tidur senantiasa memaafkan kesalahan saudara-saudaranya di hari itu.
Dari ayat ini mengisyaratkan tentang janji Allah bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu ampunan dan syurga. Untuk mendapatkan 2 hadiah istimewa ini para mufasir menfasirkan 3 perkara yang harus dikerjakan.
Berinfak Di Waktu Lapang dan Sempit
Adalah sesuatu yang wajar jika seorang kaya berinfak. Tapi bagaimana bila si miskin bersedekah ? Memang berat, karena sikap dan tabiat manusia yang kikir ditambah lagi bisikan setan agar tidak mau melepaskan sebagian haknya kepada orang lain dengan seikhlas hatinya lantaran takut miskin.
Tapi jika seorang yang bertakwa dan mengetahui bahwa segala harta bendanya itu hanyalah titipan Allah dan terdapat hak-hak orang lain di dalamnya maka sesungguhnya sifat dan tabiat kekikiran dan tipuan setan itu mudah dikikis.
Karena sesungguhnya tipu daya setan itu adalah tipu daya yang lemah. Inilah janji Allah yang akan menggandakan 700 x lipat pahala bagi orang-orang yang mau menafkahkan hartanya dalam keadaan sempit.
Menahan Amarah
Ini juga suatu perbuatan yang sulit dan berat. Apalagi kalau marah di saat kita pada posisi kuat, punya kekuasaan atau power. Amatlah mudah untuk membalas atau menyakiti orang lain. Karena itulah mereka yang mampu mengendalikan amarahnya di saat ia mampu membalas adalah orang-orang yang kuat dan yang akan mendapatkan surga dan ampunan Allah.
Saat seseorang marah setan menguasai hati dan akal. Karena tidak akan mampu memberikan penalaran yang baik terhadap kondisi sekitar, maka sulit untuk mengontrol perbuatan-perbuatan dosa seperti menyakiti secara lisan atau fisik hingga terjadi pembunuhan,
Api yang membakar hati orang tersebut hanya bisa dipadamkan dengan cara-cara Rasullullah SAW seperti pindah tempat, berganti posisi dan berwudhu.
Memaafkan Kesalahan Orang
Inilah sesuatu yang sangat berat, jika mampu mengendalikan maka hikmahnya sangat luar biasa.
Bagaimana tidak, saat kita disakiti orang lain dengan perkataan ataupun perbuatan, sebagai manusia normal tentunya ingin membalasnya, bahkan lebih setimpal. Akan tetapi jika kita mampu memaafkan orang yang menyakiti dan menyerahkan semua urusannya kepada Allah, maka kita telah menghilangkan penyakit pada hati, melapangkan dada, menjadi orang yang benar-benar pemaaf dan berjiwa besar.
Pada salah satu riwayat Imam Muslim terdapat seorang sahabat mendapat sebutan calon penghuni surga dari Rasul SAW. Para sahabat lain bertanya kenapa demikian. Saat dilihat amalan yang dilakukannya ternyata sahabat tersebut setiap malamnya sebelum tidur senantiasa memaafkan kesalahan saudara-saudaranya di hari itu.
MELAKNAT
Melaknat adalah bentuk ekspresi ketidaksetujuan atas perilaku seseorang yang bertentanngan dengan agama. Menurut Muhammad Ar-Razi, laknat adalah pengusiran dan penjauhan dari kebaikan, (Mukhtaral Sihhah, hlm 108).
Dalam Islam, melaknat ada yang dibolehkan , dan ada yang dilarang. Melaknat yang dibolehkan dapat dilakukan atas beberapa perbuatan sebagai berikut :
Melaknat yang dibolehkan :
1. Melaknat perbuatan suap-menyuap, sebagaimana hadits riwayat dari Abdullah bin
'Amr, ia berkata : "Rasullullah SAW melaknat pemberi suap dan penerima suap,"
(HR. Tirmidzi no 1387, Tirmidzi berkata : "Hadits ini hasan shahih")
2. Melaknat perbuatan ingkar (kufur) terhadap perintah Allah, sebagaimana firman-Nya,
"Sesungguhnya Allah melaknat (mengutuk) orang-orang yang kafir (ingkar) dan
menyediakan untuk mereka api yang menyala-nyala," (Al-Ahzab [33] : 64).
3. Melaknat perilaku murtad, sebagaimana firman Allah ," Bagaimana Allah memberi
petunjuk orang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa
Rasul itu (Muhammad) benar-benar Rasul, dan keterangan-keterangan pun telah
datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim. Mereka itu
balasannya adalah laknat Allah ditimpakan pada mereka (demikian pula) laknat para
Malaikat dan manusia seluruhnya," (QS. Ali Imran : 86-87).
4. Melaknat perbuatan zalim, sebagaimana firman Allah,"Kemudian seorang penyeru
(malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu. "Kutukan Allah ditimpakan
kepada orang-orang yang zalim" (Al-A'Araf [7] : 44)
5. Melaknat perilaku seorang anak yang tidak mengakui orang tua kandungnya,
sebagaimana sabda Rasullullah SAW , "Siapa yang mengaku keturunan seseorang
yang bukan bapaknya, maka dia mendapat laknat Allah, para malaikat dan seluruh
manusia. Tidak diterima amal wajib dan sunahnya pada hari kiamat,"
(HR. Muslim 1370)
6. Melaknat perilaku istri yang tidak mau melayani suami tanpa udzur syar'i,
sebagaimana sabda Rasullullah ," Apabila suami mengajak istrinya ke ranjang
(hubungan badan) dan dia menolak, kemudian suami marah kepadanya, maka para
malaikat akan melaknatnya sampai pagi," (HR. Bukhari 3237 & Muslim 1436)..
Melaknat yang dilarang :
1. Melaknat seorang muslim, baik dia masih hidup atau telah mati. Rasullullah bersabda,
"Barangsiapa melakanat seorang muslim, maka ia seperti membunuhnya,"
(Muttafaq Alaih).
2. Melaknat benda-benda selain manusia, seperti batu, hujan, angin , dan sebagainya.
Rasullullah bersabda ," Janganlah kalian mencaci angin, karena sesungguhnya angin
itu dari Allah yang datang membawa rahmat dan azab, akan tetapi mintalah kepada
Allah dari kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya,"
(HR. Ibnu Majah dan Ahmad).
Larangan Makan Sambil Bersandar
Cara makan yang tidak disukai adalah makan sambil bersandar. Cara makan seperti ini termasuk cara makan orang yang lahap sehingga tidak disukai atau dinilai makruh. Jika demikian, maka sudah sepantasnya kita menghindarinya. Abu Juhaifah mengatakan, bahwa dia berada di dekat RAsullullah SAW, kemudian Rasullullah berkata kepada seseorang yang berada di dekat beliau,
" Aku tidak makan dalam keadaan bersandar," (HR. Bukhari)
Makna makan muttaki-an
Ibnu Katsir berkata,"Yang dimaksud muttaki-an adalah miring ketika duduk bersandar pada salah satu sisi," Disebutkan oleh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari (9 : 451),"Tentang makna ittika' diperselisihkan maknanya oelh para ulama. Ada yang mengatakan, pokoknya bersandar ketika makan dalam bentuk apapun. Ada yang menjelaskan, yang dimaksud adalah condong pada salah satu sisi . Ada pula yang mengartikan dengan bersandar dengan tangan kiri yang diletakkan di lantai"
Dari Imam Malik yang disimpulkan oleh Ibnu Hajar ada sinyal bahwa beliau memaksudkan duduk ittika ' untuk segala macam bentuk bersandar, tidak khusus pada cara duduk tertentu.
Makan bersandar pada tangan kiri
Disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari ( 9 : 451) bahwa ada hadis yang melarang bersandar dengan tangan kiri ketika makan. Hadis ini dikeluarkan oleh Ibnu ' Adi dengan artinya :
"Nabi SAW melarang seseorang bersandar pada tangan kiri ketika makan." Sayangnya, hadis ini dho'if sebagaimana kata Ibnu Hajar. Namun posisi makan seperti ini sebaknya dihindari karena masih termasuk ittika (bersandar) sebagaimana kata Imam Malik.
Apa hukum makan sambil bersandar ?
Ibnul Qashsh menyatakan bahwa hal ini haya dimakruhkan untuk nabi. Namun Al Baihaqi menyatakan, yang lainnya pun dimakruhkan makan sambil bersandar. Karena cara makan seperti ini berasal dari para raja non Arab. Namun jika ada seseorang yang tidak memungkinkan makan selain dengan bersandar, hal itu tidak dikatakan makruh.
Alasan lainnya adalah karena dikhawatirkan perut menjadi bertambah buncit. Sebagaimana ada riwayat dari Ibnu Abi Syaibah dari jalan Ibrahim An Nakho'i. Disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Al Fath (9 : 452).
Ibnu Hajar mengatakan," Jika sudah disadari bahwasanya makan sambil bersandar itu dimakruhkan atau kurang utama, maka posisi duduk yang dianjurkan ketika makan adalah dengan menekuk kedua lutut dan menduduki bagiuan dalam telapak kaki atau dengan menegakkan kaki kanan dan menduduki kaki kiri," ( Fathul bari, 9 : 452)
Makan sambil bersandar dapat merusak badan. Sebab makanan tidak dapat berjalan dengan lancar pada salurannya dan tidak melegakannya.
Fakta Ilmiah
Menurut pemaparan seorang ahli gizi, Rita Ramayulis, DCN, M.Kes menyampaikan perihal ilmiah tentang larangan makan sambil bersandar sebagai berikut :
1. Karena pada saat duduk dengan posisi tegak syaraf pencernaan berada dalam keadaan
tenang, tidak tegang dan tidak relaksasi sehingga apa yang dimakan dan diminum akan
berjalan pada dinding usus dengan lembut dan perlahan sehingga tercipta keseimbangan
organ pencernaan.
2. Posisi bersandar dapat memungkinkan terjadinya refleks makanan dan minuman.
" Aku tidak makan dalam keadaan bersandar," (HR. Bukhari)
Makna makan muttaki-an
Ibnu Katsir berkata,"Yang dimaksud muttaki-an adalah miring ketika duduk bersandar pada salah satu sisi," Disebutkan oleh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari (9 : 451),"Tentang makna ittika' diperselisihkan maknanya oelh para ulama. Ada yang mengatakan, pokoknya bersandar ketika makan dalam bentuk apapun. Ada yang menjelaskan, yang dimaksud adalah condong pada salah satu sisi . Ada pula yang mengartikan dengan bersandar dengan tangan kiri yang diletakkan di lantai"
Dari Imam Malik yang disimpulkan oleh Ibnu Hajar ada sinyal bahwa beliau memaksudkan duduk ittika ' untuk segala macam bentuk bersandar, tidak khusus pada cara duduk tertentu.
Makan bersandar pada tangan kiri
Disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari ( 9 : 451) bahwa ada hadis yang melarang bersandar dengan tangan kiri ketika makan. Hadis ini dikeluarkan oleh Ibnu ' Adi dengan artinya :
"Nabi SAW melarang seseorang bersandar pada tangan kiri ketika makan." Sayangnya, hadis ini dho'if sebagaimana kata Ibnu Hajar. Namun posisi makan seperti ini sebaknya dihindari karena masih termasuk ittika (bersandar) sebagaimana kata Imam Malik.
Apa hukum makan sambil bersandar ?
Ibnul Qashsh menyatakan bahwa hal ini haya dimakruhkan untuk nabi. Namun Al Baihaqi menyatakan, yang lainnya pun dimakruhkan makan sambil bersandar. Karena cara makan seperti ini berasal dari para raja non Arab. Namun jika ada seseorang yang tidak memungkinkan makan selain dengan bersandar, hal itu tidak dikatakan makruh.
Alasan lainnya adalah karena dikhawatirkan perut menjadi bertambah buncit. Sebagaimana ada riwayat dari Ibnu Abi Syaibah dari jalan Ibrahim An Nakho'i. Disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Al Fath (9 : 452).
Ibnu Hajar mengatakan," Jika sudah disadari bahwasanya makan sambil bersandar itu dimakruhkan atau kurang utama, maka posisi duduk yang dianjurkan ketika makan adalah dengan menekuk kedua lutut dan menduduki bagiuan dalam telapak kaki atau dengan menegakkan kaki kanan dan menduduki kaki kiri," ( Fathul bari, 9 : 452)
Makan sambil bersandar dapat merusak badan. Sebab makanan tidak dapat berjalan dengan lancar pada salurannya dan tidak melegakannya.
Fakta Ilmiah
Menurut pemaparan seorang ahli gizi, Rita Ramayulis, DCN, M.Kes menyampaikan perihal ilmiah tentang larangan makan sambil bersandar sebagai berikut :
1. Karena pada saat duduk dengan posisi tegak syaraf pencernaan berada dalam keadaan
tenang, tidak tegang dan tidak relaksasi sehingga apa yang dimakan dan diminum akan
berjalan pada dinding usus dengan lembut dan perlahan sehingga tercipta keseimbangan
organ pencernaan.
2. Posisi bersandar dapat memungkinkan terjadinya refleks makanan dan minuman.
Rabu, 23 November 2016
Sabar Kehilangan Orang Yang Dicintai
Sebagai seorang manusia, tidak dapat dipungkiri jika kehilangan orang terdekat dan tercinta pasti menyisakan duka. Ujian dan cobaan di dunia merupakan sebuah keharusan, siapa pun tidak bisa terlepas darinya.
Untuk menghadapi tantangan ini dibutuhkan kesabaran. Kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan merupakan tanda kebenaran dan kejujuran iman seseorang kepada Allah SWT.
Sesungguhnya ujian dan cobaan yang datang bertubi-tubi menerpa hidup manusia merupakan satu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla. Tidak satupun di antara manusia yang mampu menghalau ketentuan tersebut.
Bagaimana tuntunan Rasullulah SAW saat manusia dalam situasi ini ?
Di saat seorang sahabat Rasullulah kehilangan salah seorang anaknya, maka beliau menyampaikan sebuah hadis qudsi di tengah kerumunan sahabat-sahabatnya.
"Ketahuilah wahai sahabat-sahabatku, Allah bertanya kepada malaikat-Nya: "Sudahkah engkau cabut ruh hamba-Ku? "Sudah ya Allah," jawab malaikat. Kemudian Allah kembali bertanya, " Sudahkah engkau cabut ruh buah hatinya?" Malaikat menjawab ," Sudah ya Allah," Allah bertanya ," Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku itu ?" malaikat pun menjawab ," Dia memuji Engkau ya Allah dan beristirja," (HR. Ahmad)
Memang berat kehilangan orang yang sangat disayangi. Seseorang yang menghadapi ujian ini hendaklah bersabar dan beristirja, yaitu mengucapkan innalillahi waa inna ilaihi roji'un.
Kata sederhana yang tersurat dalam Al-Qur'an inin menyiratkan kesadaran bahwa, semua yang ada di muka bumi ini , bahakan alam semesta adalah milik Allah semata. Tiada yang kekal di alam ini selain Allah SWT.
Apa balasan bagi orang yang sabar ?
Dalam hal ini Rasullullah SAW bersabda, Allah berfirman ," Seorang hamba-Ku yang mukmin ketika bersabar karena ditinggal mati kekasihnya dari ahli dunia, kemudian ia bersabar kecuali mendapat surga," (HR. Al-Bukhari)
Kesabaran merupakan perkara yang amat dicintai Allah, dan sangat dibutuhkan seorang muslim dalam menghadapi ujian atau cobaan yang dialaminya. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya," Allah mencintai orang-orang yang sabar," (QS.Ali Imran: 146)
Ibnu Qoyyim mengatakan dalam Madarijus Salikin;" Sabar adalah menahan jiwa dari keluh kesah dan marah, menahan lisan dari mengeluh serta menahan anggota badan dari berbuat menyimpang. Sabar ada 3 macam, yaitu sabar dalam berbuat ketaatan kepada Allah, sabar dari maksiat, dan sabar dari cobaan Allah,"
Sabar memiliki kedudukan tinggi yang mulia. Olh karena itu, Ibnu Qoyyim mengatakan bahawa sabar memiliki beberapa keutamaan, yaitu :
1. Sabar merupakan perintah mulia dari Allah SWT
2. Allah memuji orang-orang yang sabar.
3. Mendapat kecintaan dari Allah SWT
4. Shalawat, rahmat dan hidayah bersama orang yang sabar
5. Mendapatkan pahala yang lebih baik dari amalannya
6. Mendapat ampunan dari Allah SWT
7. Mendapat martabat tinggi di dalam surga
8. Sabar adalah jalan terbaik.
Untuk menghadapi tantangan ini dibutuhkan kesabaran. Kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan merupakan tanda kebenaran dan kejujuran iman seseorang kepada Allah SWT.
Sesungguhnya ujian dan cobaan yang datang bertubi-tubi menerpa hidup manusia merupakan satu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla. Tidak satupun di antara manusia yang mampu menghalau ketentuan tersebut.
Bagaimana tuntunan Rasullulah SAW saat manusia dalam situasi ini ?
Di saat seorang sahabat Rasullulah kehilangan salah seorang anaknya, maka beliau menyampaikan sebuah hadis qudsi di tengah kerumunan sahabat-sahabatnya.
"Ketahuilah wahai sahabat-sahabatku, Allah bertanya kepada malaikat-Nya: "Sudahkah engkau cabut ruh hamba-Ku? "Sudah ya Allah," jawab malaikat. Kemudian Allah kembali bertanya, " Sudahkah engkau cabut ruh buah hatinya?" Malaikat menjawab ," Sudah ya Allah," Allah bertanya ," Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku itu ?" malaikat pun menjawab ," Dia memuji Engkau ya Allah dan beristirja," (HR. Ahmad)
Memang berat kehilangan orang yang sangat disayangi. Seseorang yang menghadapi ujian ini hendaklah bersabar dan beristirja, yaitu mengucapkan innalillahi waa inna ilaihi roji'un.
Kata sederhana yang tersurat dalam Al-Qur'an inin menyiratkan kesadaran bahwa, semua yang ada di muka bumi ini , bahakan alam semesta adalah milik Allah semata. Tiada yang kekal di alam ini selain Allah SWT.
Apa balasan bagi orang yang sabar ?
Dalam hal ini Rasullullah SAW bersabda, Allah berfirman ," Seorang hamba-Ku yang mukmin ketika bersabar karena ditinggal mati kekasihnya dari ahli dunia, kemudian ia bersabar kecuali mendapat surga," (HR. Al-Bukhari)
Kesabaran merupakan perkara yang amat dicintai Allah, dan sangat dibutuhkan seorang muslim dalam menghadapi ujian atau cobaan yang dialaminya. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya," Allah mencintai orang-orang yang sabar," (QS.Ali Imran: 146)
Ibnu Qoyyim mengatakan dalam Madarijus Salikin;" Sabar adalah menahan jiwa dari keluh kesah dan marah, menahan lisan dari mengeluh serta menahan anggota badan dari berbuat menyimpang. Sabar ada 3 macam, yaitu sabar dalam berbuat ketaatan kepada Allah, sabar dari maksiat, dan sabar dari cobaan Allah,"
Sabar memiliki kedudukan tinggi yang mulia. Olh karena itu, Ibnu Qoyyim mengatakan bahawa sabar memiliki beberapa keutamaan, yaitu :
1. Sabar merupakan perintah mulia dari Allah SWT
2. Allah memuji orang-orang yang sabar.
3. Mendapat kecintaan dari Allah SWT
4. Shalawat, rahmat dan hidayah bersama orang yang sabar
5. Mendapatkan pahala yang lebih baik dari amalannya
6. Mendapat ampunan dari Allah SWT
7. Mendapat martabat tinggi di dalam surga
8. Sabar adalah jalan terbaik.
Rahasia Halalnya Bangkai Ikan
" Air laut adalah suci lagi mensucikan dan halal bangkainya," (HR. Al-Tarmidzi; dia berkata Hadits Shahih" )
Allah SWT telah menghalalkan bangkai laut, artinya bahwa bangkai laut tidak memiliki dampak buruk bagi tubuh ketika kita mengkonsumsinya, padahal seperti yang kita ketahui bahwa ikan termasuk binatang yang memiliki darah sedangkan darah itu sendiri yang kalu kita konsumsi akan berdampak buruk bagi kesehatan kita, lalu apa yang istimewa dari ikan, mengapa berbeda dengan binatang lain yang sama-sama memiliki darah ?
Kelebihan ikan yang tidak ada pada binatang lain
Allah memeberikan keistimewaan yang diletakkan pada ikan, yaitu apabila ikan ditangkap dan keluar dari laut, lalu mati, niscaya darah-darahnya akan terkumpul di jakun, seolah-olah disembelih. Keistimewaan lainnya adalah karena ikan tidak memiliki saluran darah ( tidak memiliki leher untuk disembelih).
Oleh karena itu, kita sering mendapati daging ikan berwarna putih dan tidak terlihat darah yang membeku di sana, karena darahnya telah mengumpul di jakun. Jadi kenapa Nabi SAW menghalalkan bangkai ikan laut, disamping itu merupakan syariat yang diwahyukan Allah kepada Beliau, ternyata kandungan hikmah yang terkandung dalam penghalalan bangkai ikan telah terbukti secara ilmiah, di antaranya darah ikan yang mati berbeda dengan darah darah binatang lain ketika mati. Darah secara otomatis terkumpul di jakun, jadi tidak perlu disembelih.
Allah SWT telah menghalalkan bangkai laut, artinya bahwa bangkai laut tidak memiliki dampak buruk bagi tubuh ketika kita mengkonsumsinya, padahal seperti yang kita ketahui bahwa ikan termasuk binatang yang memiliki darah sedangkan darah itu sendiri yang kalu kita konsumsi akan berdampak buruk bagi kesehatan kita, lalu apa yang istimewa dari ikan, mengapa berbeda dengan binatang lain yang sama-sama memiliki darah ?
Kelebihan ikan yang tidak ada pada binatang lain
Allah memeberikan keistimewaan yang diletakkan pada ikan, yaitu apabila ikan ditangkap dan keluar dari laut, lalu mati, niscaya darah-darahnya akan terkumpul di jakun, seolah-olah disembelih. Keistimewaan lainnya adalah karena ikan tidak memiliki saluran darah ( tidak memiliki leher untuk disembelih).
Oleh karena itu, kita sering mendapati daging ikan berwarna putih dan tidak terlihat darah yang membeku di sana, karena darahnya telah mengumpul di jakun. Jadi kenapa Nabi SAW menghalalkan bangkai ikan laut, disamping itu merupakan syariat yang diwahyukan Allah kepada Beliau, ternyata kandungan hikmah yang terkandung dalam penghalalan bangkai ikan telah terbukti secara ilmiah, di antaranya darah ikan yang mati berbeda dengan darah darah binatang lain ketika mati. Darah secara otomatis terkumpul di jakun, jadi tidak perlu disembelih.
Hati Yang Mudah Marah
Marah adalah penyakit hati, karena itu tidak bisa diobati oleh dokter manapun. Dan di saat hatinya yang sakit, jarang sekali orang mau berobat. Padahal hanya hati yang bersih yang kelak akan menyelamatkan kita di akhirat.
Karena itu Rasul SAW bersabda :
"Ingatlah, sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal darah, apabila ia baik, maka baiklah seluruh tubuhnya, dan apbila ia tidak baik, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ingatlah, segumpal darah dimaksud adalah hati," (HR. Bukhari Muslim)
Karena itu untuk meredamnya para ulama menganjurkan 6 cara mengobati penyakit mudah marah termasuk juga sakit hati, yaitu :
1. Senatiasa ingat besarnya pahala orang yang dapat menahan amarah, orang sabar
dan tidak mudah marah dan orang yang mempunyai hati yang bersih, tidak pernah
iri, dengki pada orang lain.
2. Senantiasa takut akan siksa Allah bagi orang yang bersifat pemarah, baik tanpa
alasan maupun sebab-sebab tertentu, mereka yang hatinya sakit, mudah iri dan
dengki.
3. Ketika hati ini ingin marah, segera ucapkan ta'awud, yaitu lafadz " A'udzubillahi minas
syaithanir rajim, dan segeralah mengambil air wudhu, insya Allah dapat meredakan
emosi dan amarah.
4. Senantiasa mengingat jika amarah dan iri adalah penyakit hati yang paling bahaya.
Dan ketika kedua penyakit ini terus dipelihara, maka tidak akan pernah menjadi
orang yang berbahagia di dunia dan akhirat
5. Bersikap pasrah sepenuhnya kepada Allah, ingat bahwa semuanya sudah diatur oleh
Allah, termasuk juga faktor penyebab kemarahan. Dan perkara-perkara duniawi yang
terkadang membuat kita iri hati atau marah, tidak akan berguna di akhirat kelak.
Yang kelak akan berguna adalah kebaikan dan hati yang bersih.
6. Memperbanyak dzikir kepada Allah kapan dan dimana saja (kecuali di tempat najis),
usahakan selalu dalam keadaan berwudhu dalam semua keadaan. Karena dzikir dan
wudhu, di antara cara ampuh menolak setan yang menghembuskan sifat marah dan
iri kepada kita.
Karena itu Rasul SAW bersabda :
"Ingatlah, sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal darah, apabila ia baik, maka baiklah seluruh tubuhnya, dan apbila ia tidak baik, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ingatlah, segumpal darah dimaksud adalah hati," (HR. Bukhari Muslim)
Karena itu untuk meredamnya para ulama menganjurkan 6 cara mengobati penyakit mudah marah termasuk juga sakit hati, yaitu :
1. Senatiasa ingat besarnya pahala orang yang dapat menahan amarah, orang sabar
dan tidak mudah marah dan orang yang mempunyai hati yang bersih, tidak pernah
iri, dengki pada orang lain.
2. Senantiasa takut akan siksa Allah bagi orang yang bersifat pemarah, baik tanpa
alasan maupun sebab-sebab tertentu, mereka yang hatinya sakit, mudah iri dan
dengki.
3. Ketika hati ini ingin marah, segera ucapkan ta'awud, yaitu lafadz " A'udzubillahi minas
syaithanir rajim, dan segeralah mengambil air wudhu, insya Allah dapat meredakan
emosi dan amarah.
4. Senantiasa mengingat jika amarah dan iri adalah penyakit hati yang paling bahaya.
Dan ketika kedua penyakit ini terus dipelihara, maka tidak akan pernah menjadi
orang yang berbahagia di dunia dan akhirat
5. Bersikap pasrah sepenuhnya kepada Allah, ingat bahwa semuanya sudah diatur oleh
Allah, termasuk juga faktor penyebab kemarahan. Dan perkara-perkara duniawi yang
terkadang membuat kita iri hati atau marah, tidak akan berguna di akhirat kelak.
Yang kelak akan berguna adalah kebaikan dan hati yang bersih.
6. Memperbanyak dzikir kepada Allah kapan dan dimana saja (kecuali di tempat najis),
usahakan selalu dalam keadaan berwudhu dalam semua keadaan. Karena dzikir dan
wudhu, di antara cara ampuh menolak setan yang menghembuskan sifat marah dan
iri kepada kita.
Pemakai Baju Ketat Beresiko Terkena Kanker Ganas
Kita sekarang berada di suatu jaman yang serba terbalik, banyak hal yang jelas-jelas sebuah keburukan dianggap sebagai suatu kebaikan bhakan tren yang rama-rami digandrungi, itu semua disebabkan dogma yang dibangun orang-orang yang menghendaki kerusakan. Kita ambil contoh kecil trend maraknya busana yang serba ketat.
Atas nama mode dan modern mereka mengikuti tren yang sedang ramai diikuti orang-orang, tanpa menimbang baik buruknya dengan alasan klasik agar tidak ketinggalan jaman.
Maka hal yang jelas-jelas negatif ini dianggap positif, lebih ironi sebagian muslimah kita ikutikutan terjangkit penyakit kebodohan ini, padahal berbusana dengan ala demikian oleh Islam telah dilarang dengan tegas.
Rasullullah SAW bersabda," Para wanita yang berpakaian tetapi ( pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud).
Baru-baru ini ditemukan fakta tentang bahaya memakai baju ketat, dimana perempuan yang gemar berbusana ketat akan mengalami berbagai penyakit, yang terparah adalah terkena kanker ganas melanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Penyebab utamanya berbusana ketat yang dikenakan oleh wanita di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun.
Menurut para dokter yang tergabung dalam PERSIFY (Persatuan Asisten Dokter Untuk Kesehatan Anda. Melanoma adalah kanker yag terjadi pada melanosit, sel pigmen yang ada di kulit yang menghasilkan melanin. Kekaner ini merupakan jenis kanker kulit yang paling berbahaya dan merupakan penyebab utama kematian karena penyakit kulit
Melanoma dapat muncul pada kulit yang normal, atau dapat berwal sebagai tahi lalat atau daerah lain pada kulit yang mengalami perubahan wujud. Beberapa tahi lalat yang timbul saat lahir dapat berkembang menjadi melanoma.
Ada 4 tipe utama dari melanoma : lentiginosa akral, maligna lentigo, noduler dan yang menyebar ke permukaan> Masing-masing dibedakan menurut penampilan dan tempat terjadinya. Melanoma yang menyebar di permukaan adalah tipe melanoma yang paling umum. Melanoma ini biasanya rata dan bentuk serta warnamya tidak beraturan, dengan berbagai corak yang berwarna hitam dan coklat.
Langganan:
Postingan (Atom)