Rabu, 10 Mei 2017

SEPATU / SANDAL HAK TINGGI


Perempuan mana yang tidak mau rampil sempurna, artinya bukan saja kecantikannya, tapi juga bodinya yang aduhai. Karena itu banyak di antara mereka yang berusaha untuk mempercantik diri dengan berbagai upaya, termasuk memakai sepatu  berhak tinggi (high heels). Tujuannya untuk menghilangkan rasa rendah diri bilamana postur tubuh mereka yang kurang tinggi.
Tapi sayang upaya-upaya ini ternyata dilarang oleh syariat. Dalam pembahasan fikih-fikih kontemporer beberapa ulama sepakat mengharamkan, meskipun ada sebagian ulama yang memakruhkan. Karena sepatu hak tinggi di jaman Rasulullah SAW belum ada. Namun ulama mengambil rujukan dari beberapa hadits untuk perkara ini yang paling dekat untuk diqiyashkan dalam mengambil hukumnya.
Dari Abu Said Al-Khudri ra ada seorang wanita Bani Israil bertubuh pendek. Untuk mendongkarak penampilannya, ia membuat sepasang kaki dari kayu dan cincin emas yang dilapisi tanah. Wanita itu pun memakai wewangian dari kesturi. (HR. Muslim).
Ibnu Hibban juga memiliki lafadz hadits yang serupa maknanya dengan meriwayatkannya,” Ada seorang wanita Bani Israel yang bertubuh pendek memakai sandal dari kayu. Kemudian berjalan di antara 2 wanita yang tinggi agar terlihat dengan sandal tersebut.” (HR. Muslim, Ahmad, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban).
Riwayat yang sama juga berasal dari Urwah yang ia dengar dari Aisyah RA, katanya,” Ketika itu, para wanita Bani Israil membuat kaki dari kayu agar dapat dimulikan oleh kaum pria di masjid. Maka, Allah mengharamkan atas mereka mesjid dan dijatuhkan hukum bagi mereka, seperti hukum wanita haid.” ( HR. Abdurrazaq).

Perspektif Medis

Kenapa sepatu hak tinggi diharamkan (meski sebagian memakruhkan) ? Mari kita tinjau dari sisi kesehatan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh dr Ledy Kumala Devi, mengenai dampak sepatu / sandal hak tinggi bagi kesehatan.
Alas kaki tinggi sebenarnya membahayakan kesehatan. Ada beberapa dampak bagi si pemakai, diantaranya :
1.    Bunions, yaitu munculnya benjolan abnormal tulang di pangkal jempol dan rasa sakit yang luar biasa. Satu-satunya jalan untuk menghilangkannya adalah dengan car dioperasi (sumber : American Academy of Orthopaedic Surgeons)

2.  Ketidaknyamanan lantaranmerasakan nyeri pada kaki. Hal ini diakibatkan karena saat berjalan kaki menjadi tumpuan dari seluruh berat tubuh, dan  dengan mengenakan high heels maka beban yang diberikan kepada kaki menjadi 7 x lebih besar dibandingkan dengan menggunakan sepatu flat / datar. Seperti yang dijelaskan pakar ortopedi, dr Sherri Greene, bahawa memakai hak tinggi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki dan dapat memicu penyakit neuroma yang menggangu system jaringan saraf di kaki dan nyeri otot sendi.

3.   Rentan terhadap serangan ostheoarthritis bagi mereka yang memiliki berat badan lebih. Karena pada saat berjalan lutut bekerja lebih keras akan memicu munculnya tulang muda baru atau pengapuran. Tulang rawan pada persendian lutut rusak akibat terlalu sering bergesekan dan menopang beban yang berat.


4.     Akan lebih berbahaya lagi jika rasa kaku dan nyeri ini terus berkelanjutan, karena tulang belakang mengalami perubahan bentuk, yakni pergeseran, maka membahayakan otot dan saraf di dalamnya. Sebab di dalam tulang belakang terdapat saraf, otot dan sum-sum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar