Banyak kita mendengar dari
orang-orang yang menegur orang lain ketika memiliki sebuah kebiasaan tertentu
atau keyakinan tertentu lalu si orang ini berkata:”Itu Bid’ah, itu khurofat.”
Yang menarik terkdanag mereka yang mengucapkan dua kata itu tidak mengetahui apa sih definisi dari 2 kata itu,
sehingga karena ketidaktahuannya lantas ia serampangan dalam menyebut banyak
perbuatan dengan sebutan “bid’ah” atau “khurafat”. Lalu sebenarnya apa sih
makna dari 2 kata itu ?
Bid’ah
Syaikh Shaleh
Al-‘Utsaimin mendefinisikan kata bid’ah dengan ,” Beribadah kepada Allah SWT
dengan cara yang tidak disyariatkan oleh Allah SWT itu sendiri,” (Majmu’ Fatawa
War Rasaail Syaikh Muhammad Shaleh Al-Utsaimin jilid yang kedua bab bid’ah).
Syaikh Shaleh
Al-Utsaimin mendefinisikan bid’ah dengan definisi seperti ini berdasarkan pada
firman Allah SWT :
“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan
selain Allah yang mensyariatkan untuk
mereka agama yang tidak diizinkan Allah ? Sekiranya tak ada ketetetapan
yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan, dan Sesungguhnya
orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih.” (QS.
As-Syuraa (042):21)
Khurafat
Secara bahasa,
sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Mandzur dalam kamus Arabnya yang
fenomenal, yaitu Lisanul arab. “ Berita yang dibumbui dengan kedustaan.” Adapun
makana “khurafat dalam Islam” lebih kepada sebuah keyakinan ataupun berita
berita sesat yang berkaitan dengan ibadah dan segala hal yang berkaitan dengan
aqidah dan Islam seseorang yang tidak bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Dalam hal ini
Allah SWT
“Barangsiapa mengada-adakan dusta terhadap
Allah sesudah itu, maka merekalah orang-orang yang zalim,” (QS. An-Nisa
(004) : 94)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar