Bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat dan sangat mulia dimana sangat
ditunggu umat muslim, dikarenakan pada bulan ini kebaikan-kebaikan pahalanya
dilipatgandakan, dan banyak lagi keutamaan yang lainnya. Akan tetapi ada 4
sikap umat manusia dalam menyambut bulan ramadhan :
1. Golongan
yang merasa senang dan bahagia ketika datangnya Ramadhan. Mereka mempersiapkan
diri dengan sebaik-baiknya agar bisa melakukan ketaatan secara maksimal
nantinya pada bulan Ramadhan. Mereka senang karena mereka tahu bahwa amal-amal
ketaatan dan kebaikan yang dilakukan pada bulan itu dilipatgandakan pahalanya
oleh Allah SWT. Mereka pun saling berlomba-lomba dalam mengerjakan ketaatan dan
saling berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Dan inilah yang dilakukan oleh
orang-orang shaleh terdahulu. Ini adalah orang-orang yang beruntung dan mereka
tidak akan mendapat kerugian sedikitpun.
2. Golongan
yang merasa senang dan gembira dengan datangnya Ramadhan, tetapi hanya untuk
kepentingan dunia semata. Mereka merasa senang dan gembira karena mereka sudah tahu bahwa dengan
datangnya bulan Ramadhan merupakan kesempatan untuk meraih keuntungan dalam
jual beli yang sebesar-besarnya. Mereka tidak meningkatkan ibadah puasa,
shalat, tilawah, sedekah dan lainnya. Sehingga saat Ramadhan pergi maka
merekapun menjadi orang yang sanagt merugi karena dosa-dosa mereka tidak
diampuni. Sebaimananyang disebutkan Rasulullah SAW :
“
Amat merugilah seseorang yang mana ketika Ramadhan datang kepadanya kemudian
pergi meninggalkannya, akan tetapi dosanya tidak diampuni.” (HR Tirmidzi,
Ahmad Baihaqi, Thabrani dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jaami’
no 3510)
3. Golongan
yang biasa-biasa saja. Tidak merasa senang atapun benci ketika datangnya
Ramadhan. Maka golongan ini termasuk golongan yang tidak terpuji. Karena
sebagai seorang muslim seharusnya dia merasa senang dan gembira ketika
mendengar bahwa Ramadhan akan datang. Sehingga bisa mempersiapkan diri dengan
sebaik-baiknya unuk melakukan ketaatan nantinya pada bulan Ramadhan.
4. Golongan
yang tidak suka dengan datangnya ramadhan. Seakan-akan Ramadhan mereka anggap
seperti musibah yang menimpa Nabi Ayyub sehingga merekapun bersedih seperti
kesedihan Nabi Ayyub ketika kehilangan anaknya. Ini adalah golongan orang-orang
yang tercela, karena mereka adalah golongan orang yang tidak suka dengan
kebaikan.