Kita sering melihat di beberapa pedesaan anak-anak
kecil yang memakai sejenis kalung yang bertalikan benang dan bandul dari kalung
ini terbuat dari kain yang dibuat bungkus berbentuk kotak. Biasanya warna benang
dan kain yang menggumpal berbentuk persegi empat yang dijadikan bandulnya ini
berwarna putih.
Dan jika kita membuka bandul
kalung seperti ini maka kita akan mendapati di dalamnya secarik kertas yang di
dalamnya terdapat tulisan huruf-huruf Arab yang entah apa maknanya.
Dan jika kita telusuri lagi maka
maksud dipakaikannya anak-anak kecil dengan benda yang seperti kalung dan
sering disebut rajah ini adalah berfungsi untuk menangkal penyakit yang sering
menimpa anak-anak tanpa kejelasan penyebabnya. Dan setelah kita telusuri lebih
dalam maka akan didapati maksud penyakit yang tidak jelas datangnya dari mana
itu adalah penyaki ‘Ain. Lalu apa sejatinya penyakit ‘Ain itu?
Makna ‘Ain
Sebelum kita membahas masalah
penyakit ‘Ain, maka kita haruslah paham
makna ‘Ain itu sendiri. KAta ‘Ain berasal dari kata kerja ‘aana ya’iinu yang
bermakna apa bila ia menatapnya, atau mengenainya dengan pandangannya. Sedang
maksud dari penyakit ‘Ain di sini adalah sebab terkagumnya orang yang memandang
terhadap suatu obyek (bisa benda, bisa binatang, bisa manusia, lalu mengikuti
pandangan tersebut sebuah racun yang akan mengenai sesuatu yang dipandang
(Fatawa Lajnah Daimah jilid satu halaman 271)
Penyakit ‘Ain
Hakekat penyakit ‘ Ain adalah
seseorang memandang suatu obyek entah itu benda atau makhluk hidup dengan
pandangan takjub atau benci tanpa disertai menyebut asma Allah, maka benda atau
makhluk hidup yang terkena pandangan seperti ini, bisa ditimpa sebuah
kemalangan, entah jika benda itu motor atau computer maka akan menjadi rusak,
atau jika itu anak kecil maka tiba-tiba si anak menjadi sakit yang tanpa sebab
yang jelas oleh ilmu kedokteran. Bukti akan adanya penyakit yang disebabkan
oleh pandangan ini adlah sabda Nabi Muhammad SAW
“Ain itu benar adanya,
andaikan ada sesuatu yang dapat
mendahului takdir maka ‘ain akan mendahuluinya, dan apabila kalian diminta
untuk mandi maka mandilah.” (HR. Muslim)
Rasullullah juga mengajarkan agar
pandangan kita tidak diikuti oleh setan :
“Apabila seorang dari kalian
melihat sesuatu dari saudaranya, atau melihat diri saudaranya, atau melihat
hartanya yang menakjubkan, maka hendaklah ia mendoakan keberkahan untuk
saudaranya tersebut, karena sesungguhnya penyakit ‘ain benar-benar ada .”
(H.R Ahmad)
Melindungi diri dan keluarga dari
npenyakit ‘ Ain
Berikut adalah doa Nabi untuk
HAsan dan Husain agar Allah SWT melindungi keduanya dari penyakit ‘Ain :
“Aku memperlindungkan kalian
berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang maha sempurna dari setan, binatang
berbisa dan mata yang dengki (makna yang lain : segala macam bahaya).”
(H.R Al- Bukhari)