Berbicara
mengenai syafaat Nabi Muhammad SAW, tentu tidak lepas dari pembicaraan jenis
syafaat apa saja yang kelak akan diberikan Nabi kepada umatnya, dan juga tidak
kalah pentingnya bagaimana cara untuk mendapatkan syafaat-syafaat itu? Berikut
adalah jenis-jenis syafaat Nabi yang kelak akan didapat oleh umatnya :
1.
Syafaatul ‘Udzhma, saat manusia berdiri di hari kiamat dan mereka sangat membutuhkan
untuk segera ditegakkan pengadilan Allah. Nabi Muhammad SAW yang berhak untuk
memberikan syafaat ini.
2.
Syafaat Nabi Muhammad SAW untuk kaum yang
kebaikan dan keburukannya sama sehingga tidak bisa masuk jannah.
3.
Syafaat Nabi Muhammad SAW untuk kaum yang
seharusnya masuk neraka, agar tidak bisa masuk neraka.
4.
Syafaat Nabi Muhammad SAW untuk penduduk Jannah
agar dinaikkan derajat / tingkatannya di Jannah.
5.
Syafaat Nabi Muhammad SAW untuk kaum agar masuk
surga tanpa hisab tanpa adzab, seperti kepada Ukkasyah bin Mihshon.
6.
Syafaat Nabi Muhammad SAW bagi yang mendapatkan
adzab untuk diringankan adzabnya, sebagaimana kepada paman beliau Abu Tholib.
7.
Syafaat Nabi Muhammad SAW agar seluruh kaum
muslimin diijinkan masuk surga.
8.
Syafaat untuk pelaku dosa besar yang masuk
neraka untuk dikeluarkan dan masuk surga. Syafaat ini juga bisa dilakukan oleh
Malaikat, Nabi yang lain, maupun kaum mukminin (orang sholih), (disarikan dari
Syarh al-Aqidah atThohaawiyyah karya Ibnu Abil Izz al-Hanafy (halaman 196-201).
Dari sekian banyak jenis syafaat maka bisa dipastikan semua
muslim berkehendak mendapatkannya dalam segala keadaannya kelak di akhirat.
Jika memang misalnya ia harus mampir ke neraka, maka ia akan berharap semoga
sang Nabi memberikan syafaatnya agar ia tidak jadi masuk neraka. Atau apabila
ia sudah masuk neraka, maka ia akan berharap syafaat Nabi agar dikeluarkan dari
neraka.
Bagaimana cara
mendapatkan syafaat Nabi ?
Banyak umat Islam yang melakukan banyak amalan dengan tujuan
menggapai syafaat Nabi. Bahkan terkadang amalan-amalan yang ia kerjakan tanpa
dalil yang bisa dijadikan sandaran bahwa amalan tersebut mampu mendatangkan
syafaat Nabi. Karena urusan syafaat adalah perkara ghaib yang membutuhkan dalil
naqli untuk memastikan apakah amalan tersebut memang mendatangkan syafaat Nabi.
Dan di antara amalan umat ini yang ditujukan untuk mendapatkan syafaat Nabi
adalah banyak membaca shalawat atas Nabi terutama di hari Jum’at, menghadiahkan
bacaan Al-Fatihah untuknya, melakukan perjalanan ke Madinah untuk berziarah ke
makam Rasulullah atau dengan merayakan hari kelahirannya dan masih banyak lagi.
Semua ini dilakukan denga tujuan untuk menggapai syafaat Nabi. Para pengamal
amalan ini berharap kelak ia akan beruntung dan bahagia di hari kiamat
disebabkan mendapatkan syafaat Nabi.
Dalam masalah ini Rasulullah SAW pernah ditanya
Abu Hurairah mengisahkan bahwa ada
seorang bertanya kepada Nabi :” Ya, Rasulullah, Siapakah orang yang paling
bahagia dengan syafaatmu pada hari kiamat ?” Beliau menjawab,………….”orang yang
paling bahagia dengan syafaatku adalah orang yang mengucapkan Laa ilaahaa
ilallaah dengan ikhlas dari hatinya.” (HR. Bukhari No 99).
Ternyata cukup sederhana yaitu tidak usah ribet-ribet
melakukan sebuah ritualyang menelan banyak biaya, tenaga dan pikiran yang
banyak dilakukan oleh umat Islam dewasa ini. Cukup mengucapkan kalimah thoyibah
Laa ilaaha illalloh dengan hati yang ikhlas tanpa dicampur adukkan dengan
kesyirikan maka kelak ia adalah orang yang paling bahagia dengan syafaat Nabi.